13. Mesmeric

379 80 0
                                    

Pernah menjadi 'nyamuk' atau third wheel? Bagaimana rasanya? Tidak enak bukan? Itu yang Jeongwoo rasa, tapi Jeongwoo tidak mau stres sendiri, dia mengundang Jay untuk menyaksikan sepasang kekasih itu bercanda setiap harinya.


Seperti saat ini, Jeongwoo tiba-tiba meminta supirnya untuk pergi ke rumah Jay.

Tuan rumah kaget bukan main, "Ngapain lo?" Tanya Jay saat melihat ketiganya tiba.

"Jake mana?" Tanya Haruto.

Jeongwoo menahan tawa, "Di kamarnya, belum selesai sekolah." Jawab Jay jujur.

"Ah oke, Won, aku ke kamar Jake ya?" Ucap Haruto meminta izin, padahal belum mendapatkan jawaban sudah melenggang ke kamar Jake.

"Lo ngapain mau ke sini?" Tanya Jungwon.

Jeongwoo menggidikkan bahunya, "Daripada nonton lo sama Haruto pacaran terus, mending ajak Jay buat ikut serta nonton drama romantik kalian."

"Emang sesering itu?"

"Apanya?"

"Gue sama Haruto pacaran?"

"Dih, lu kira gue buta? Tiap hari tarik-tarikan rambut lah, gandengan di bawah meja makan kantin lah, sampai surat-suratan di aula pas renungan pagi." Ungkap Jeongwoo sambil tolak pinggang membuat Jay ikut kaget, tidak menyadari semua hal itu terjadi di depan matanya, memuji betapa peka Jeongwoo terhadap dunia sekitarnya.

Tuan rumah yang terkejut itu hanya bisa mempersilahkan para tamu-tak-diundangnya untuk duduk di ruang keluarga.









"Jake!" Panggil Haruto sambil mengetuk pintu kamar Jake, tapi hening, tidak ada jawaban atau suara ceria Jake yang biasanya Haruto dengar.

"Someone just called me." Ucap suara yang agak berat.

"They have to wait, we haven't finished our business, Jake." Ucap suara berat lainnya.

Haruto menautkan alisnya, 'Jake? Tadi suara Jake?' Batinnya, merasa aneh karena Jake yang ia kenal memiliki suara agak tinggi yang merdu.




Seseorang dengan jas putih keluar dari kamar Jake, "Halo, kamu siapa?" Tanya orang itu.

"Haruto."

"Saya gak pernah liat kamu."

"Saya juga gak pernah liat bapak."


"Sir, who's that?" Tanya suara berat Jake.

"Nope, no one. Kamu tunggu disini sampai tiga menit lagi." Ucap orang itu kepada Haruto, kembali masuk dan mengunci pintunya.


Bukannya kata Jay, Jake sedang sekolah? Sekolah macam apa sampai orang lain dilarang masuk? Haruto akan menguping saja, dia duduk bersila di depan pintu kamar Jake.

"Can we continue?" Tanya suara yang Haruto yakini adalah suara pemakai jas putih itu.

"Sure." Suara Jake sangat berbeda.

"Okay, last question, last place you visited?"

"Fukuoka, Japan."

Mata Haruto membulat, kampung halamannya? Apa yang Jake lakukan disana?

"What thing you saw for the last time in Fukuoka?"

"Person."

"Now forget that person. I will countdown from 3, 2, 1, now forget that person."

Apa ini semacam hipnotis? Sekolah apa ini?

Pintu terbuka, Jake dapat melihat Haruto yang duduk bersila dengan telinga menempel di pintu yang baru saja dibuka, "Haruto?" Tanya Jake dengan suara tingginya.

Haruto kaget, langsung berdiri dan menghampiri Jake, "Jake kamu gak apa-apa?" Tanya Haruto.

Jake menggeleng, "Emang aku kenapa?"

"Dia siapa?" Tanya Haruto menunjuk bapak tadi.

"Guruku, dia baik kok."

"Guru apa... kamu belajar apa?"

"Belajar fisika, tentang magnet." Jelas Jake, menarik tangan Haruto ke sisi lain kamarnya.

"Aku belum belajar itu."

"Aku satu tahun diatas kamu, Haruto."

"Tadi aku dengar kamu---"

"Ini lukisannya! Belum jadi sih..." Ucap Jake.

"Wow... cantik." Puji Haruto, mendekati canvas yang digantung lebih tinggi darinya, betul kata Jay, dibawahnya ada terpal yang penuh percikan cat.

Jungwon, Jeongwoo dan Jay datang tak lama kemudian.

Jeongwoo memuji lukisan Jake, Jungwon tak berniat memuji namun perasaan cemburunya luntur saat dilihat senyum Jake yang lebih cerah, bahkan bila dibandingkan dengan senyum Haruto.


Kelima anak itu menghabiskan hari mereka dengan bermain ular tangga, selalu Jake yang menang, Jeongwoo sampai heran, tidak biasanya Park Jeongwoo kalah dalam bermain ular tangga.

"Jake, kamu sekolah apa sih?" Tanya Haruto.

"Sama kayak kalian, cuman dari rumah." Jawab Jake, masih fokus dengan ular tangganya.

"Tapi tadi aku dengar kalian gak ngomongin tentang sekolah." Jawab Haruto lagi.

"To, kamu nanya terus sih." Ucap Jeongwoo.

"Biarin aja. Jadi, kamu sekolahnya kayak gimana?" Tanya Haruto, tidak gentar sudah diperingatkan Jeongwoo.

"Sama aja kok.. cuman bedanya aku kelas 3, kalian kelas 2."

"Mungkin karena pakai Bahasa Inggris kali, Jake sekolahnya taraf internasional." Jelas Jay membantu Jake.

Haruto hanya mengangguk meski tak percaya dan masih penasaran.














Di perjalanan pulang menuju rumah, Haruto bertanya, "Kalian pernah dengar hipnotis gitu gak?"

Jungwon mengangguk, Jeongwoo menoleh, "Kenapa?" Tanya Jungwon.

"Kayaknya Jake dihipnotis deh."

"Buat?" Tanya Jeongwoo.

"Ya, nggak tau, makanya aku nanya ke Jay kalau Jake sekolahnya gimana, dan gak dijawab."

"Aha! Gue tau!" Sahut Jeongwoo.

"Tau apa?" Tanya Haruto.

"Nanti kita ngomong di rumah gue."

RectangularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang