21. Holiday

340 73 0
                                    

Tebak siapa yang mendapat nilai A semua di rapotnya?

Membuat Jeongwoo bahkan tidak bisa berkata-kata sampai 5 menit selanjutnya, Jay melepas pakai kacamatanya berkali-kali dan Jungwon nyaris jatuh pingsan.

Haruto.

Lain dengan Wonyoung si juara kelas yang mendapat enam poin A+ dan sembilan poin A.

Atau Jungwon yang mendapat dua poin A+, delapan poin A, dua poin A- dan tiga poin B+

Haruto mendapat lima poin A dan sepuluh poin A-.

Jay dan Jeongwoo bahkan mendapat B-.




Yang mendapat rapot bagus hanya menggaruk tengkuknya, bingung juga mengapa dia dapat demikian, mencoba mengingat-ingat apa dia melakukan kecurangan berlebihan? Dia bahkan tidak tau cara menyontek seperti anak lainnya.

"Coba liat catatan lo!" Pinta Jeongwoo, merasa tidak terima, pasalnya nilai matematika wajib Haruto jauh lebih tinggi daripadanya.

Haruto memberikan catatannya, tulisannya rapih, Jay pura-pura tidak lihat karena tulisannya sendiri jarang bisa dia baca.

"Pantesan... lengkap nih." Ucap Jungwon, "Kamu nyatet darimana?" Tanya Jungwon.

"Dikasih Jake..." Jawab Haruto.

Mata Jay melebar, "Jake? Jake saudara gu-- aku?" Tanyanya.

Haruto mengangguk, "Iya, Jake bilang dia sudah belajar itu, jadi dia kasih aku catatannya, sekalian diajarin juga."

"Kok aku gak pernah tau?" Tanya Jungwon. Pupus sudah harapannya meminta Haruto putus dengannya.

"Kamu cemburu?" Tanya Haruto.

"Aduh mulai lagi dia..." Respon Jeongwoo dengan wajah julid.

"Enggak. Ini bukan waktunya cemburu, aku cuman gak tau kapan kamu diajarin dia." Balas Jungwon.

"Kalau kamu cemburu maaf... tiap pulang dari rumah kamu buat belajar, Jake telpon aku." Jelas Haruto, kepalanya menunduk, bibirnya mengerucut, menggemaskan sekali membuat 3J ingin menceburkannya ke kolam ikan rumah Jungwon.






"Yaudah, kamu mau kita ngapain?" Tanya Jay.

"Uhm.... liburan?" Usul Haruto.

"Ke mana?" Tanya Jeongwoo.

"Yang dekat aja! Aku tau tempatnya! Ajak Jake juga!" Ucap Haruto semangat, benar-benar menggemaskan sampai Jungwon tak tega menatapnya.

Gagal sudah rencana Jungwon.




















Keesokkan harinya semua anak sudah siap. Kendaraan Jay datang ke kediaman Haruto, membuat Jake turut serta melihat lukisan yang ada di dekat tangga rumah Haruto.

"Lukisannya cantik." Puji Jake.

"Mamaku yang melukis, dia pelukis!" Jelas Haruto, wajahnya senang sekali.







Mereka berangkat dengan kendaraan milik Jay, Haruto yang tau jalan menolak duduk di depan karena ingin duduk bersama Jungwon. Awalnya Jeongwoo berniat duduk di depan, tapi Jake mempersilakan Jeongwoo untuk duduk bersama Jay.

Perjalanan cukup singkat karena dihabiskan dengan berbicara dan bercanda, jalannya lancar, anak-anak itu tidak lelah—yang lelah hanya supirnya.


Mereka tidur di vila milik keluarga jauh Haruto, indah sekali, terasa sentuhan interior Jepang yang khas.

Semuanya tidur di satu kamar, kamar utama yang paling besar dengan dua tempat tidur tingkat dan satu kasur lainnya. Haruto bilang dia meminta keluarganya untuk mengganti tempat tidur tradisional mereka, takut teman-temannya tak bisa tidur.


"Mau menjelajahi hutan tidak?" Ajak Jake.

"Ngapain? Kamu gak bosen sehari-hari udah ketemu hutan?" Tanya Jeongwoo.

Jake menggeleng, "Suasananya kan berbeda."

"Boleh, aku yang pimpin jalan ya?" Ucap Haruto, menarik tangan Jungwon yang sudah asik rebahan.

"Aku boleh tinggal di sini gak?" Tanya Jungwon.

Haruto menggeleng, "Harus ikut."

"Ayo, Won, pacar lo mukanya udah senang gitu liat tuh." Ucap Jay menunjuk wajah Haruto.





"Misah aja gimana?" Tanya Jake lagi, mengusulkan semuanya daritadi.

"Gimana? Gimana?" Tanya Jungwon.

"Jeongwoo sama Jay terus kita bertiga." Ucap Jake.

"Kalian berdua tau daerah ini?" Tanya Haruto.

Jungwon teringat ucapan Jeongwoo beberapa bulan lalu, pasti ada hubungannya dengan itu. Lantas, apa Jay juga menyukai Jeongwoo? Kenapa Jake bisa berkata begitu?

"Enggak." Jawab Jay dan Jeongwoo serentak.

"Yaudah, mutar-mutar aja, bye!" Ucap Jake menarik tangan Jungwon dan Haruto menjauh

"Kalau mereka tersesat gimana?" Tanya Haruto pada Jake.

"Biarin aja, kalian tau gak, Jay suka Jeongwoo lho." Ucap Jake.

Jungwon tersenyum kecut karena dugaannya benar, "Ah, pantas..."

"Sejak kapan?!" Tanya Haruto.

"Baru-baru ini sih..." Ucap Jake, sibuk memimpin jalan dan memperhatikan dedaunan hijau serta pepohonan tinggi.















"Toilet di mana ya?" Tanya Jungwon.

"Kamu mau ke toilet?" Tanya Haruto kepada Jungwon.

Yang ditanya mengangguk, "Iya.."

"Gak ada..."

"Gimana dong?"

"Di sini aja... kayaknya boleh, aku sama Jake tutupin nanti."

"Santai aja, nih aku bawa air, pakai aja." Ucap Jake memberikan botol minumnya kepada Jungwon.


Jungwon pasrah dan berjalan agak jauh dari Jake dan Haruto.


























Entah apa yang terjadi, saat dia kembali, Haruto sudah tidak ada dan Jake hanya terduduk termenung, "Haruto jatuh..." Gumam Jake.











Ah, setelah ini Jungwon tidak akan pergi ke hutan lagi.

RectangularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang