28. Side Effects

515 71 5
                                    

Jay membulatkan matanya saat membaca judul artikel, pengirimnya bahkan langsung menghapus akunnya setelah menyebarkan artikel itu dan membuat gaduh grup angkatan.

Satu-satunya orang yang ada dipikiran mereka adalah Jake, dan satu-satunya orang yang mereka kasihani adalah Haruto.



Jay mengajak Jungwon bergegas ke rumahnya. Merasa mengendarai mobil akan memakan waktu lama, Jungwon mengajak Jay untuk naik motor.

"L-lo bisa?" Tanya Jay takut sambil menarik resleting jaketnya.

"Bisa. Percaya sama gue." Ucap Jungwon menyerahkan helm, sekalian memakaikannya kepada Jay karena gerak-gerik pacar barunya itu sangat lama.





















Dan betul saja, tidak ada 15 menit perjalanan mereka lalui dengan motor Jungwon.

Sepanjang perjalanan Jay hanya berdoa agar dia sampai dengan selamat sampai ke rumah.

"Jake?"

"Jake!!"

"Jake Shim!"

"Jakey~~"

Semua nama panggilan Jake sudah dipanggil oleh Jungwon dan Jay, dibantu semua orang yang ada di rumah. Semuanya bilang Jake ada di kamarnya beberapa menit yang lalu. Tapi nyatanya tidak.










"Main di hutan kali?" Tebak Jungwon sambil bertolak pinggang kelelahan.

"Ngapain Jake di hutan? Gak ada kerjaan?"

"Ya gak tau, kan mungkin..."

"Gini banget first date kita..."

Jungwon tak mengindahkan perkataan Jay dan pergi mencari Jake.


Baru kaki Jungwon hendak menyentuh rerumputan, dilihatnya kemeja flanel kesayangan Jake berada di atas atap rumah Jay.

"Jake, di atap." Ucap Jungwon.

"Ngapain?"

"Ya mana gue tau!"

Jungwon meninggalkan Jay yang linglung, padahal itu rumahnya, kenapa Jungwon yang lebih tau kemana tangga menuju atap?





















Benar saja, Jake duduk memeluk lututnya diatas atap.

"Jake?" Panggil Jungwon memastikan.

Yang merasa namanya dipanggil mengangkat kepala, menatap Jungwon dengan air mata yang hendak jatuh di ujung mata, "Wonnie..."

"K-kamu kenapa? Ngapain disini?" Tanya Jungwon.

"Aku gak jahat kan?"

"Kamu beneran... yang sebar... beritanya?" Tanya Jungwon hati-hati.

Jake mengangguk, "Lihat, komen instagram Haruto ditutup." Ucap Jake, ada senyum kecil terpatri di wajahnya yang sempurna.

Jungwon meneliti mata Jake, tatapannya, ada yang berubah, seperti bukan Jake yang biasanya.

"Jake! What are you doing?" Tanya Jay histeris

"Sitting..." Balas Jake, tatapannya berganti lagi, sekarang kosong.

Jungwon mengajak Jay duduk di samping Jake. Mencoba menenangkan temannya itu.

"Sudah, coba nanti minta maaf, Haruto pasti ngerti..." Ucap Jungwon.

"Buat apa minta maaf?" Tanya Jake.

Jay menaikkan alisnya, "Karena kamu salah, Jake."

Jake menatap Jay, "Salah? Enggak."

"Tau darimana kalau kamu gak salah?" Tanya Jay.

"My teacher say so."

"Dia bilang apa?" Tanya Jungwon yang penasaran.

"Aku gak boleh tersiksa sendirian." Jawab Jake.

"Jake, sorry, but it doesn't work like that..." Ucap Jay, mengelus pundak Jake.


























































































Tanpa diduga, Jake memilih untuk bangkit dari duduknya dan menjatuhkan diri dari atap.





Jay dan Jungwon bahkan tidak sempat menahan Jake... semuanya... terjadi begitu saja.

RectangularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang