12. Drown

432 86 7
                                    

Kedekatan Jungwon dan Haruto kian hari kian membuat Jeongwoo putus asa.

Walau tidak pernah mendengar langsung kata-kata pernyataan cinta, namun bukannya kata-kata yang pernah terlontar dari mulut Jungwon dan Haruto itu sama saja seperti ungkapan rasa sayang?


Hari ini Jeongwoo memilih untuk pergi ke rumah Jay, sendirian.

Sebenarnya Jay yang menawarkan satu kelas untuk ke rumahnya. Kedua orangtuanya sedang pergi, dan rumah besar itu jadi sangat sepi, karena banyak asisten yang diliburkan.

Dia bahkan menyertakan foto Jake yang sedang jungkir balik dengan bebas sangkin sepinya rumah itu.

"Yang lain mana?" Tanya Jay saat Jeongwoo tiba di rumahnya.

"Siapa?"

"Trio kwek-kwek lo."

"Orang mah nyebutnya We Bare Bears, lo trio kwek-kwek."

"Ya, sebutan tuh dicocokin sama muka dan kelakuan."

"Ah terserah, di dalam ada siapa?" Tanya Jeongwoo.

Jay menggeleng, "Lo orang pertama yang nyampe rumah gue. Yang lain bilang mereka mau kesini agak sorean aja bareng-bareng, mau berenang."

"Jake mana?"

Jay lupa kalau Jake ada di kolam berenang. Sebelum Jay menyambut Jeongwoo, anak itu duduk merendam kakinya di tepi kolam, sekalian memantau Jake yang belum bisa berenang.

Jay berlari secepat kilat ke kolam, nyaris lepas jantungnya saat menemukan Jake tidak ada di kolam, "Jake!"

"Jake-nya ada disini, bego." Ucap Jeongwoo menoyor kepala Jay, menunjuk ke arah Jake yang sedang membalut badannya dengan handuk.

Jay menyuruh Jake untuk cepat mandi. Jay akan memasak makan siang mereka.

"Ini beneran lo bisa masak?" Tanya Jeongwoo menatap Jay tidak percaya.

"Bisalah... emang kalau mau bisa masak mukanya musti mirip pantat panci?" Jawab Jay.

"Bukan... gue takut ini rumah kebakar."

"Jay sering masak kok." Ucap Jake yang sudah rapih dengan baju wangi khas baru disetrika.

"Serius? Yang bersihin siapa? Gak mungkin dia juga soalnya..." Tanya Jeongwoo.

Jake menggeleng, "Aku yang beresin, dia mana mau."

Sudah Jeongwoo duga.












Selagi menunggu Jay memasak, Jake mengajak Jeongwoo bermain di pinggir kolam. Sebenarnya Jeongwoo mau menolak, karena panas terik, tapi berhubung Jake yang mengajak, Jeongwoo jadi tidak enak menolak.

Faktor terlalu lama berteman dengan Jungwon, Jeongwoo jadi suka oleng juga. Seperti sekarang, bisa-bisanya anak itu jatuh ke kolam dengan posisi yang sangat jelek.

Jake panik, anak itu belum betul bisa berenang, "JAY, JEONGWOO TENGGELAM!"

Jay mematikan kompor dengan cepat, melompat ke dalam kolam untuk menyelamatkan Jeongwoo. Dia tidak tau apakah Jeongwoo bisa berenang atau tidak.

Wajah Jake panik, pertama kalinya Jay melihat anak itu begitu. Jay heran kenapa rumahnya begitu sepi.

Namanya Jeongwoo, kerjanya ribut dan panik, selesai ditarik Jay ke pinggir kolam dia baru sadar, "Wah, dangkal ya."

Jay mengetuk kepala Jeongwoo, "Gue jadi basah, nih."

"Lah ini rumah lo, bisa ganti baju, gue? Gue gak niat buat basah-basahan lho." Balas Jeongwoo marah.

Jake menyodorkan handuk untuk kedua temannya itu, meminta maaf kepada Jeongwoo karena mengajak Jeongwoo untuk bermain di pinggir kolam.

Jay menyuruh Jeongwoo untuk berganti baju di kamarnya, menyodorkan kaos dan celana miliknya.

"Bahu lo kayaknya lebih lebar dari gue." Ucap Jay melemparkan kaos oversized ke wajah Jeongwoo.

"Aduh, lo bilang dong kalau udah buka baju, kan mata gue masih suci." Ucap Jeongwoo, ikut membuka baju juga dan melemparkan baju basahnya di lantai.

"Liat sana, gue mau ganti celana." Peringat Jay.

Telat, Jeongwoo sudah menoleh, "Oke, celana gue man---"

"KAN GUE BILANG LIAT SANA!" Seru Jay, berusaha menutupi badannya dengan pintu lemari.

"GAK ADA SANA TWICE DISINI!" Kelakar Jeongwoo, sempat-sempatnya.

"GAK GITU. LIAT KE ARAH SANA, NANTI GUE LEMPAR CELANA LO."

Andai Jay tau, Jeongwoo bercanda demi menutupi rasa malunya. Sial sekali mata Jeongwoo hari itu.

Jake bingung mendengar sahut-sahutan dari kedua temannya di kamar. Lalu pergi menyambut anak lain yang tampaknya sudah tiba.






Kalau rombongan yang satu ini pasti membawa baju ganti, terlihat jelas dari besarnya tas yang mereka bawa. Hanya Jeongwoo yang datang tanpa amunisi.

"Jay! Kita mau berenang, ikut gak?" Tanya Dohyon sambil melepas kaosnya.

"Gak."

"Woo, mau berenang?"

"Gak."

"Jake... mereka kenapa?" Tanya Dohyon, Jake hanya menggidikkan bahu.



Jeongwoo benar-benar malu. Jay apalagi. Sepanjang jalan pulang Jeongwoo habiskan untuk merutuki dirinya sendiri, agak lucu mengingat fakta bahwa dia sebenarnya pandai berenang.

Jeongwoo tertawa, dia malu. Perasaannya aneh sekali sekarang.

RectangularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang