6. Another Start Line

593 112 0
                                    

Dari dulu Jeongwoo kurang suka bergaul ke luar sekolah seperti Jungwon. Dia lebih memilih tetap di rumah. Kalau sedang rajin, mungkin belajar—namun sangat jarang terjadi.

Seperti sekarang ini, Jeongwoo sedang bercakap dengan Jay, minta diajari Bahasa Jepang.


____________________________

Jay

malam jay maaf ganggu
jay gue mau belajar bahasa jeoang dong
*jepang

tumben?

iya lagi pengen
biar pinter

apa biar bisa deketin Haruto?
____________________________

Apa-apaan ini? Sejak kapan Jay jadi begini?


____________________________

Jay

ngaco lo
gue mau ke jepang bulan depan
siapa tau
bisa meet and greet sama AKB

yakin?

iya

gausah tulisan ya?
langsung ke kata-kata aja

oke siap sensei

aishiteru

artinya?

aku cinta kamu

hah?

katanya mau meet and greet
ya bahasanya ngalus gitu

oke
aishiteru

haruto-kun aishiteru

KENAPA JADI INI

hehehe
kalau mau nembak haruto
itu aja yang disiapin
____________________________


Sialan, Jay. Padahal Jeongwoo sudah serius.



____________________________

Jay

JAY GUE SERIUS

gue juga

APA

lo ambil haruto
gue ambil jungwon
deal?
____________________________

Sebentar... maksud Jay apa?

____________________________

Jay

hah
gimana gimana?

kurang jelas?
lo ambil haruto
gue ambil jungwon

LO SUKA SAMA JUNGWON?

keliatannya?

ENGGAK?

tapi kan gue udah ngomong sama lo,
berarti gue suka

BENERAN?

iya beneran woo...

kok tiba2?

gue udah lama suka Jungwon
cuman baru mau ngajak lo
biar simbiosis mutualisme

dih
kebanyakan belajar biologi lo
read
____________________________


Baik Jay dan Jeongwoo hanya tertawa kecil di tempat yang berbeda.

Setidaknya Jeongwoo tau kalau Jay menyukai Jungwon dan itu artinya Jay bisa ia manfaatkan.

Pikiran licik Jeongwoo sudah berkelana setinggi Burj Khalifa.

Membayangkan ketika ia meminta helm baru kepada Jay, karena sudah melancarkan hubungan Jay dan Jungwon.

Jay juga tertawa, seharusnya Jeongwoo jangan begitu ketara untuk meminta diajarkan Bahasa Jepang.

Jeongwoo mungkin tidak tau kalau Chaeyeon sering sekali membicarakan tentangnya dan Haruto.

"Jay, coba lo liat. Menurut lo nih, deket banget kayak Jeongwoo sama Haruto itu wajar nggak?" Ucap Chaeyeon sambil mengarahkan cerminnya ke arah bangku Haruto dan Jeongwoo.

"Jungwon sama Jeongwoo juga deket." Jawab Jay.

"Beda! Jungwon sama Jeongwoo emang bestie dari dulu... Haruto kan anak baru."

"Jadi menurut lo, salah satu dari mereka suka satu sama lain atau malah saling suka?" Tebak Jay seakan membaca pikiran Chaeyeon.

Yang pikirannya ditebak senang, bersorak dalam diam, "Shhh... Jay lo hebat! Menurut lo?"

"Bisa jadi. Tapi, coba lo mainnya sama Wonyoung, sama May anak sebelah... biar pinter gitu. Jangan ansos temenan sama si Doha terus..." Nasihat Jay pada Chaeyeon.

"Emang Doha kenapa?"

Jay menggidikkan bahunya, menunjuk pemuda yang senyumnya semanis gula, mata sayunya menambah kesan tentang betapa polosnya dia.

Tapi terimakasih kepada Chaeyeon, karena analisisnya itu memudahkan Jay untuk menebak keadaan.

____________________________

Park Jeongwoo (XI-3)

woo
mau ke rumah gue?

gas
____________________________

RectangularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang