Laura memang kuat. Tapi, bukankah manusia juga memiliki sisi lemah? Begitu juga dengan Laura. Walaupun cewek itu selalu bilang jika dia baik-baik saja dan selalu menutupi semua lukanya dengan senyuman, orang-orang tidak bodoh untuk tidak tau jika ce...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨✨✨
Satu bulan kini sudah dilewati Laura. Selama satu bulan itu pula ia banyak melewati masalah. Semakin kesini, penyakit Laura juga semakin parah. Ia tidak tau bisa sampai di hari ulang tahunnya atau tidak.
Laura menghela napas, menatap tangannya yang sedang diinfus. Hari ini sudah hari ke tiga Laura dirumah sakit. Laura drop beberapa hari lalu, ia juga kekurangan banyak darah karna terus mimisan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disini ada banyak orang. Ada Katya, Mey, Lena, Vanya, Devano, dan kedua orang tuanya.
Yap, ada Devano juga. Cowok itu semakin dekat dengan Laura. Semakin Devano mendekati Laura maka semakin besar juga rasa benci Lena ke Laura.
"Nih Lau, apelnya dimakan dulu. Mau cepat sembuh kan?" Risa menyondorkan ke Laura buah apel yang sudah ia potong.
Laura mengangguk, menerima suapan dari Risa dengan senyum tipis. Rehan yang berada disamping Laura sedang mengelus rambutnya lembut.
Bundaselalu bilang Lau harus makan banyak supaya sembuh tapi Lau tau Lau kalo gak bakal lama lagi aku udah pergi. Lau gak bisa sembuh...
"Bun,"
Risa menoleh. Kembali menyuapkan Laura apel. "Iya, kenapa sayang?" tanyanya.
Laura mengunyah apelnya. Sesudah itu baru ia akan mengucapkan kata-kata. Laura ingin mengucapkannya sebelum terlambat. Laura takut diri pergi sebelum mengucapkan hal ini.
"Kalo Lau pergi bunda, kak Lena sama ayah baik-baik yah?" bibir pucat itu tertarik keatas untuk mengukir sebuah senyuman tipis.
Anak-anak yang tadi sedang bermain kartu jadi memusatkan perhatian mereka ke Laura. Rehan berhenti mengelus kepala Laura. Tangannya mengepal disisi tubuh.
Risa terdiam. Bingung harus mengatakan apa. Risa kehilangan kata-kata.
"Bunda jawab dong. Masa Lau dikacangin sih." kekeh Laura pelan.