🐝 Devaul • 07

1.2K 130 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






✨✨✨

Lena berdiri di depan pintu kamarnya. Cewek itu melihat Laura yang sedang menaiki tangga dengan tatapan datar. Laura yang baru mau memasuki kamar langsung berhenti saat mendengar ucapan menyakitkan dari Lena.

"Belum cukup lo ambil ayah sama bunda sampai lo ambil Devano juga?"

Laura tersenyum kecil lalu berbalik menghadap Lena. Laura sudah terbiasa dengan omongan-omongan Lena.

"Apa kurang, Lau?" tanya Lena datar. Laura menggeleng.

"Aku gak pernah ngambil ayah sama bunda. Ayah sama bunda juga perhatian ke Kakak 'kan? Kak plis, kenapa aku selalu salah dimata Kakak?" balas Laura. Bingung harus berkata apa agar kakaknya ini mengerti.

Lena berdecih. "Gak pernah ngambil apanya? Tiap hari perhatian mereka itu cuman ke lo doang! Gue gak pernah diperhatiin. Nanya makan aja mereka jarang, Lau! Lo udah ambil semuanya dari gue!"

Laura memejamkan matanya sejenak saat suara Lena meninggi. "Aku juga gak mau begini kak. Aku emang senang saat mereka perhatiin aku tapi aku juga tertekan karna Kakak semakin benci aku!" Laura mengigit bibir dalamnya kuat-kuat, menahan diri agar tidak menangis.

"Halah, bilang aja lo emang seneng 'kan?!" seru Lena sambil menunjuk Laura.

Laura diam, menatap Lena dengan tatapan sakit. Apakah seburuk itu Laura dimata kakaknya?

"Gue benci sama lo, Lau. Gue benci! Gue benci semua yang ada di lo, gue benci!! Arghh!" Lena mengambil gucci lalu melemparkannya tepat pada kepala Laura.

Laura terkekeh kecil. Menghapus darah yang mengalir dari pelipisnya dengan tangan bergetar. Lena menatap Laura dengan sedikit rasa bersalah.

"Kakak mau lukain aku? Silakan, selagi itu buat kakak lega, Lau ikhlas kok. Ayo, kak. Lukain Lau lagi. Kalo itu bisa buat benci kakak berkurang maka ayok lakuin itu lagi." Laura tersenyum. Membiarkan darah mengalir melewati pipinya dan menetes kelantai.

"L-lau, gue minta maaf. Gue gak sengaja. Gue kehilangan kendali, sorry." ucap Lena sambil memunggut pecahan gucci.

Laura tersenyum dan mengangguk. "Iya gak papa," ucap Laura sambil membantu Lena.

"Lo pergi aja biar gu--"

"Lho ada apa ini?" tanya Risa yang baru pulang kerja bersama Rehan. Mata keduanya langsung membulat saat melihat darah yang mengalir dari pelipis Laura serta pecahan gucci yang berserakkan.

Devaul • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang