"Jiwa suci yang tak berdosa itu tiba-tiba menghampiriku. Malaikat kecil telah hadir di kehidupan yang baru."
.
.
.
.
.Keluarga Zhong membeli rumah di Korea saat Chenle memulai hari pertamanya di negeri ginseng itu. Letaknya tak cukup jauh dari sekolah.
Rumah mereka terkadang sepi, hanya Nyonya Zhong dan Chenle saja. Biasanya Tuan Zhong selalu mengurus bisnisnya yang cukup lancar bersama anak pertamanya. Mereka cukup sering bepergian China-Korea, bahkan ke negara yang lain.
Namun, akhir-akhir ini suasana rumah sedikit ramai ketika si kecil Jasmine Park ― anak perempuan Rosè yang berumur dua tahun mulai tinggal bersama keluarga Zhong.
Nyonya Zhong memiliki inisiatif untuk Rosè agar tetap fokus pada studinya terlebih dahulu. Dirinya menawarkan untuk mengurus Jasmine di kediamannya. Rosè juga harus berhenti dari kerja paruh waktunya.
Awalnya Rosè merasa tidak enak dan selalu menolak. Namun, Nyonya Zhong tetap memaksa. Jadi, setiap pulang sekolah Rosè bisa menikmati waktu dengan anaknya di rumah Chenle. Tentu saja juga bersama keluarga Zhong.
"Halo, anak Papa." Chenle mencoba menghibur Jasmine.
Chenle berjongkok di depan Jasmine yang duduk di atas sofa ruang tengah lantai dua. Gadis kecil itu tersenyum manis saat Chenle memandangnya.
"Hush, ada-ada saja kau. Kita belum menikah." Rosè terkekeh.
"Nanti kita akan menikah. Tenang saja." Chenle ikut terkekeh.
Jasmine tertawa lucu melihat dua orang di depannya sedang bercakap-cakap yang belum ia mengerti sepenuhnya.
"Ma...ma Lo....sè (Mama Rosè)." Jasmine masih belum lancar berbicara. Ia dapat berjalanan dan berlari kecil terlebih dahulu daripada berbicara. Memang agak terlambat perkembangan berbicaranya.
Rosè tersenyum saat anaknya memangil dirinya.
"Pa....pa Le."
Ia terkejut setelah mendengarkan kata yang baru saja Jasmine ucapkan. Sebetulnya, saat Rosè tak bersama dengan mereka, Chenle suka iseng pada Jasmine untuk memanggilnya dengan sebutan Papa.
Rosè yang mengetahui rahasia kecil Chenle memukul pelan bahu kekasihnya itu.
"Sini Papa gendong, ya."
Dengan suara khas anak kecil, Jasmine tertawa saat dirinya sudah berada di dekapan Chenle. Tangan mungilnya menyentuh mulut Chenle yang tipis. Sesekali, tangan itu juga memegang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Past to Present || [Jung Sungchan]
Teen Fiction"Seandainya waktu itu aku mengejarnya lebih awal, pasti hal itu tak akan terjadi." Jung Sungchan - seorang pria yang selalu terjebak oleh masa lalunya. Rasa bersalah dan penyesalannya selalu menyelimuti. Segala usaha untuk mengobati itu semua tak me...