"Kenapa harus bertemu lagi?"
.
.
.
.
.Sungchan memasuki ruang kelasnya. Memeriksa 'hadiah' yang dikatakan Chenle. Tak ada bingkisan atau kado di atas mejanya. Hanya ada tumpukan buku-buku tugas para siswa di jam pelajaran sebelumnya.
"Awas saja kau Zhong Chenle!" geram Sungchan.
Ia segera mengambil buku-buku tugas yang berada di atas mejanya. Chenle menyuruhnya untuk membawa buku-buku itu ke ruang guru.
Menurut Sungchan, itu hal yang paling menyebalkan. Gedung ruang guru berada di gedung A, sedangkan kelasnya berada di gedung B. Terlebih lagi, kelasnya berada di lantai 3. Walaupun ada lift, tetap saja itu sangat merepotkan.
...
Sungchan meletakkan buku-buku tugas di meja Guru Lee. Seperti biasa, beliau sungguh guru yang sangat rapi. Tak ada barang-barang yang diletakkan asal di atas mejanya.
"Terima kasih, Sungchan." ucap Guru Lee sambil membenarkan kacamatanya yang mulai merosot.
"Sama-sama." Sungchan tersenyum.
"Saya permisi dulu."
"Ok. Sekali lagi terima kasih ya."
Sungchan berjalan keluar dari ruang guru.
"Okay, sekarang ke kantin."
Kantin berada di gedung C lantai satu. Sungchan berlari ke kantin. Hanya butuh waktu lima menit dia sampai ke kantin.
Saat itu kantin cukup ramai. Banyak siswa yang mengantri makanan. Chenle yang melihat Sungchan dari kejauhan langsung melambaikan tangannya.
Sungchan berlari ke arah lambaian. Ia melihat Liu Yangyang sudah bergabung.
"Akhirnya kau datang. Ini makan siangmu. Aku yang mengambilkan." ucap Yangyang menyodorkan satu paket makanan lengkap di atas meja.
"Nih, jus mangga." kini Jeno juga menyodorkan jus mangga.
"Thank you, bro." Sungchan menepuk bahu Yangyang dan Jeno.
Sungchan segera menyantap makan siangnya. Menu kali ini kare lidah sapi. Itu adalah menu spesial di sekolah. Empat bujang sangat menyukai kare lidah sapi.
"Chenle, kenapa kau menyuruhku menaruh buku-buku?" tanya Sungchan.
"Bukan aku, ketua kelas yang menyuruh. Dia menyampaikannya padaku." jawab Chenle santai.
"Bukankah kau piket hari ini?" tanya Jeno memastikan.
"Ah, benar. Aku lupa." Sungchan menepuk jidatnya.
Harusnya, tadi pagi Sungchan ikut bersih-bersih bersama siswa yang lain. Gara-gara terlambat dan tak melakukan piketnya, dia harus membawa buku-buku tugas ke ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Past to Present || [Jung Sungchan]
Roman pour Adolescents"Seandainya waktu itu aku mengejarnya lebih awal, pasti hal itu tak akan terjadi." Jung Sungchan - seorang pria yang selalu terjebak oleh masa lalunya. Rasa bersalah dan penyesalannya selalu menyelimuti. Segala usaha untuk mengobati itu semua tak me...