Tidak terasa bahwa hari ini adalah hari minggu. Walaupun hari libur Mona tidak pernah bangun siang seperti anak sekolahan lain nya, apabila hari libur lebih memilih untuk bangun siang.
Hari ini Mona berencana untuk lari pagi. Sudah lama dia tidak meng olahraga kan tubuh nya ini. Mona keluar kamar setelah bersiap.
Sebelum benar-benar keluar, Mona lebih dulu memakan roti sebagai ganjal perutnya. Jaga-jaga agar perutnya tidak kram karena tidak makan apapun saat jogging nanti. Dia tidak melihat tanda-tanda bahwa kakaknya sudah bangun. Oh tentu saja, waktu masih menunjukan pukul 5 pagi.
"Wahhhh segar sekali. " Ucap Mona saat sudah di luar rumah.
Dia sudah keluar dari gerbang rumah nya. Dia berjalan menuju taman dekat rumah nya. Disanalah dia akan melakukan pemanasan sebelum melakukan jogging.
Tidak banyak orang yang Mona lihat. Hanya ada beberapa orang. Sebagian orang terlihat berpegangan tangan. Oh tidak, Mona iri.
Mona melakukan pemanasan setiba nya di taman. Mona melakukan pemanasan yang sederhana, yang biasanya dilakukan untuk olahraga yang ringan. Setelah dirasa cukup, Mona mulai berlari kecil.
Sambil mendengarkan musik yang beralun di telinga nya yang memakai earphone. Mona terus berlari kecil mengelilingi area taman. Baru 20 menit Mona sudah kelelahan dan memilih untuk beristirahat di tanah. Dia menselonjorkan kedua kakinya agar tidak kram.
Saat sedang beristirahat sambil menutup matanya, Mona merasakan ada seseorang yang duduk disampingnya. Mona membuka matanya kemudian mengalihkan pandangan nya ke orang yang sekarang sedang duduk disampingnya.
"Arya? " Tanya Mona memastikan.
Orang itu menoleh dan ternyata memang benar Arya.
"Sedang apa? " Tanya Arya.
"Apa kamu tidak lihat aku sedang apa? " Mona balik bertanya.
Arya hanya mengerikan bahu nya. "Kau tidak merasakan sakit setelah melakukan kegiatan yang melelahkan ini? " Tanya Arya.
Mona menghembuskan nafas dengan kasar. "Aku tidak ingin membahasnya. "
"Baiklah."
"Kau tinggal disini? " Tanya Mona.
"Aku lebih tua darimu. " Ujar Arya.
"Benarkah? Berapa umurmu? "
"20 tahun. " Jawab nya.
"Oh. Jadi aku harus memanggil mu kak Arya begitu? "
"Kau sudah besar untuk mengetahui itu. Kenapa bertanya kembali. " Kata Arya seperti tidak peduli.
"Ck, aku kan hanya bertanya. Yasudah aku akan memanggil mu oppa saja. Karena aku menyukai itu. "
Terdapat senyuman tipis di balik masker Arya. "Terserah saja. "
"Jadi jawab pertanyaan ku tadi, oppa. "
"Iya aku tinggal di daerah sini. " Jawab Arya untuk pertanyaan mona.
Mona mengangguk. " Apa kau selalu berpakaian seperti itu? " Tanya Mona.
"Ada apa? " Arya menatap Mona.
"Tidak ada. Sepertinya saat aku bertemu dengan mu, pakaian mu selalu berwarna hitam. Dan oppa selalu memakai masker. " Jelas Mona.
"Aku menyukai warna hitam. " Jawab Arya dengan singkat.
"Hanya itu? Tidak ada alasan lain? "
Arya menggeleng.
Mona sedikit aneh dengan Arya karena lebih pendiam dari waktu itu perkenalan pertama nya dengan Arya. Dan di lihat dari matanya seperti orang yang tidak tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDUP
Random"Tidak semua yang terlihat baik-baik saja itu benar baik-baik saja. " "Sesakit apapun yang aku rasakan, aku akan tetap menjadi matahari untuk mereka. " "Tuhan, Terima kasih... " Tentang seorang gadis bernama Mona Ayyana sabila, gadis yang kuat berju...