Diary, 28 january 2021.
'Dear My lovely brother, I love u so much. Thank u for became a good brother. Aku sayang banget sama kamu abang. Maaf karena aku selalu nyusahin, maaf karena selalu bikin kamu kesel. Maaf karena menjadi adik yg berbeda. Aku sakit, aku lelah, aku sering nangis. Tapi maaf karena aku gak pernah ngomong itu ke abang. Kalo aku boleh jujur. Aku muak dengan semua rasa sakit ini, aku muak terluka, aku muak dengan mata yang selalu terlihat sembab, aku muak dengan semua keadaan ini. Tapi hanya dengan itu tidak akan merubah semua nya kan bang? Dan aku lebih milih buat nutupin itu semua. Apapun yang aku tutupi bukan berarti aku tidak menghargai abang. Tapi aku cuman gamau bikin abang terlalu khawatir sama keadaan aku.
Thank you for everything. Kalo abang udah baca pesan ini, jangan sedih ya. Aku udah bahagia di tempat yang indah.
I love you, from ur little sister'
🍃🍃🍃
Diary, 29 January 2021
'Hi ayah sama bunda apa kabar? I hope everything's gonna be okay. Bunda aku rindu, ayah aku juga rindu. Tapi aku tahu kalian pasti sibuk disana kan? Gapapa, aku paham. Walaupun sibuk, kalian pasti sayang sama aku sama bang Arkan kan? Aku juga sayang sama kalian berdua. Ayah Bunda. Anak perempuan mu sakit. Rasanya sungguh sakit sampai aku tidak kuat dan sempat ingin menyerah. Ayah Bunda aku ingin merasakan pelukan untuk mengurangi rasa sakit ini apakah tidak bisa? Tidak bisakah kalian kembali walaupun hanya untuk sebentar? Aku takut tidak bisa melihat kalian sebelum aku pergi. Dan kalau kalian sudah membaca pesan ini artinya ketakutan ku menjadi nyata. Tapi tidak papa. Aku sayang kalian. Jangan khawatirkan aku. Aku sudah bahagia. '
🍃🍃🍃
Diary, 15 february 2021
'Hari dimana aku bertemu dengan mu adalah disaat kau tahu semua yang aku rasakan. Oppa, begitulah aku memanggilmu. Dan hari ini kau mengutarakan isi hatimu padaku. Maaf karena aku tidak langsung merespon. Tapi aku ingin memberitahu mu sesuatu. Kau tahu oppa? Sebenarnya aku mulai memikirkan mu saat kau bertanya soal apa yang aku rasakan di toko buku waktu itu. Aku slalu memikirkan mu karena sebelum nya tidak pernah ada yang benar-benar tertarik bertanya seperti mu. Apalagi saat itu aku belum mengenal mu. Aku selalu sengaja pergi ke toko buku untuk sekedar menemui mu, tapi sayang aku tidak pernah melihat mu lagi. Tapi aku senang saat itu aku bertemu dengan mu lagi. Tapi kenapa kita selalu bertemu disaat aku merasakan sakit itu? Seperti memang sudah takdirnya.
Terima kasih sudah memilih gadis lemah seperti ku untuk menjadi mentari mu. Terima kasih atas kesempatan untuk mengenal mu. Aku tidak menyesal sama sekali karena mengenal mu. Aku menyukai mu oppa. Walaupun aku tidak ditakdirkan menjadi pendamping mu. Tapi saat kau membaca ini percayalah. Kau adalah cinta terakhir ku. Dan aku bangga dengan itu.
Berbahagialah dengan wanita yang sudah ditakdirkan untukmu. Jangan khawatirkan aku. Dan ingat aku hanya sebagai temen yang berjuang melawan sakitnya.
Saranghae oppa. '
🍃🍃🍃
-THE END-
Ini udah bener-bener END ya.. Sekali lagi thank you buat semuanya. Semoga masih bisa bikin karya selanjutnya kalo dikasih umur😊
Love u all🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
REDUP
Acak"Tidak semua yang terlihat baik-baik saja itu benar baik-baik saja. " "Sesakit apapun yang aku rasakan, aku akan tetap menjadi matahari untuk mereka. " "Tuhan, Terima kasih... " Tentang seorang gadis bernama Mona Ayyana sabila, gadis yang kuat berju...