Day 4: Buat karya dengan membayangkan tokoh/diri Anda menjadi NPC (non playable character) di dunia baru.
Noah mengalami hal yang ... bisa dibilang, cukup aneh.
Atau, mungkin tepatnya sangat aneh.
Sekarang ini, dia tiba-tiba saja berdiri di depan sebuah istana megah. Literally benar-benar istana ala-ala dunia fantasi.
Istana yang ... look-nya mengingatkan Noah dengan sesuatu. Ah, iya! Dia baru ingat. Bukannya ini istana ini mirip sekali dengan deskripsi istana yang dia baca di novel fantasi yang baru dia beli?
Benar sekali. Terlalu mirip. Suasana, tampilan, dan juga detail-detailnya.
Namun, satu hal yang menjadi pertanyaannya.
Bagaimana bisa dia berada di sini?
Apa ini ... mimpi?
Belum sempat Noah berpikir, langkahnya tiba-tiba bergerak maju sendiri. Benar. Sendiri. Noah bahkan terkejut dia tiba-tiba melangkah begitu saja. Padahal dia ingin melihat lebih lama istana di depannya sekarang ini.
Rasanya ... seperti dikendalikan otomatis.
Apa ini?
Noah terus melangkah. Melewati halaman dan memasuki istana. Beberapa orang tampak mengangguk hormat kepadanya.
Noah, yang masih kebingungan kenapa dia tidak bisa mengendalikan badannya sendiri, melangkah menuju tangga. Bukan hanya kakinya yang bergerak tanpa komando. Kepalanya juga. Perlahan, dia mengangkat wajah dan menatap ke atas.
Kaki Noah kembali menapak, menaiki tangga satu per satu. Dia bahkan tidak tahu dirinya sedang pergi menuju ke mana. Setelah beberapa lama, Noah akhirnya tiba di lantai dua. Namun, langkahnya tidak berhenti. Noah dibawa berjalan menyusuri lantai dua yang tampak luas.
Sebisa mungkin Noah mengambil alih kendali tubuhnya, tapi dia tidak bisa. Noah seperti diseret paksa. Bergerak tanpa kemauan sendiri. Berjalan tanpa keinginan ingin pergi ke suatu tempat.
Lama berjalan, Noah akhirnya berhenti juga. Kali ini di hadapannya ada sebuah pintu. Lamat-lamat dari dalam sana ... dia bisa mendengar seorang cewek menangis.
Suara yang ... familier.
"Yang Mulia, he-hentikan!" Suara itu menyembul.
Noah tercenung. Terdiam. Suara itu ... persis sekali dengan suara Tata.
Apa-apaan ini!
Awalnya Noah ingin mendobrak pintu di depannya. Namun, belum dia sempat merealisasikannya, pintu keburu terbuka. Di hadapannya yang muncul adalah wajah yang sangat dia kenal.
Joe Alfa Ramadan, kakaknya sendiri.
"Pangeran Noah," panggil Joe. Suaranya sedingin es. Tatapannya setajam elang. "Pergilah. Ayahanda menunggumu."
ANJAY! Noah mau muntah rasanya. Apa-apaan Joe bicara formal seperti itu? Apa katanya tadi? Ayahanda?
Dia ingin mencibir, menarik kerah Joe, dan berteriak apa yang dia lakukan pada Tata di dalam sana, tapi Noah tidak bisa. Seolah dia hanya bergerak sesuai keinginan pihak lain, bukan karena dia ingin.
Noah mengangguk. "Baik, Pangeran."
Sungguh! Apa yang terjadi di sini?
Joe mengangguk kecil. Dia beranjak, tapi baru beberapa langkah dia berhenti. Cowok itu menoleh dan menatap Noah lekat-lekat sebelum berkata, "Di dunia ini, kamu bukan apa-apa. Akulah yang menjadi pemeran utama. Sementara kamu cuma bisa melihat dan tidak berdaya, Adikku Tersayang. Lihatlah bagaimana aku memiliki Tata." []
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Well Soon: NPC's 28 Days Writing Challenge
Short Story"I don't care who is gone, you shouldn't be alone. I'll be there, there." - get well soon by Ariana Grande Daily Writing Challenge NPC 2021 1 Februari 2021 s/d 28 Februari 2021