6. Motive

29 10 0
                                    

Day 6: Random Word Generator x Random Genre Generator


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tray x Mystery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tray x Mystery

PS: Bab ini sudah nyambung dengan bab 4 (kisah Tata, Joe, dan Noah)

PS: Bab ini sudah nyambung dengan bab 4 (kisah Tata, Joe, dan Noah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi, Noah terbangun dengan peluh membasahi badan. Cowok itu celangak-celinguk, sejenak cengo sendiri.

Dia ... berada di kamar. Dan sekarang ini dia sedang duduk di ranjang dengan novel fantasi tergeletak di dekat badan.

Noah menggeleng pelan. Rupanya cuma mimpi. Cowok itu menyugar sebentar dan melihat keadaan sekitar. Tatapannya kemudian jatuh pada nampan berisi piring dan gelas makan malamnya. Nampan tersebut untungnya sudah dia alihkan ke nakas.

Setelah beberapa menit mengumpulkan kesadaran, Noah beranjak dan berniat keluar. Tepat setelah dia membuka pintu, cowok itu sedikit terkejut. Terhuyung ke belakang. Dilihatnya Tata berdiri di depan pintu dengan ekspresi sama kagetnya.

"Ah, baru aja aku mau bangunin kamu," kata Tata.

Mendengarnya, Noah tersenyum. Cowok itu tanpa canggung mengusap pucuk kepala Tata dengan lembut. "Good morning, Honey."

"Mami sama Papa sudah nunggu di bawah," Tata memberitahu. "Kamu duluan, gih. Aku mau ambil nampan makanan kamu."

"Ah, oke." Noah mengangguk. "Thanks, Honey. Maaf ngerepotin."

"That's okay."

Noah mengangguk kecil, lantas berlalu. Cowok itu tidak tahu, ketika Tata akan masuk ke kamarnya, seseorang menahan cewek itu dan mengungkungnya tepat saat punggung Noah tak terlihat lagi.

***

Seharian ini Noah sibuk dengan perkuliahan, dan dia baru pulang larut malam setelah menyelesaikan kerja kelompok. Ketika dia tiba di rumah, keadaan sudah sepi. Lampu-lampu sebagian besar dipadamkan, dan hanya menyisakan beberapa ruang penting.

Noah dengan cepat menuju lantai dua. Sesampainya di kamar, dia menyalakan lampu ruangan dan menemukan nampan berisi makanan di atas nakas. Secarik notes turut serta. Tulisan Tata.

Makan malam buat kamu. Semoga suka.

Noah tersenyum seraya melirik makan malamnya. Carbonara. Cowok itu dengan excited berbenah diri dan pergi mandi. Setelah selesai, dengan riang Noah menyantap makan malamnya. Tidak perlu waktu lama, dia selesai menandaskan semuanya.

Dan, tiba-tiba saja ... dia menjadi sangat mengantuk. Lalu, semuanya menjadi gelap.

***

Ini aneh.

Beberapa hari terakhir, Noah memang super sibuk. Dia selalu pulang malam. Dan, setiap kali masuk kamar, dia selalu menemukan nampan berisi makanan di atas nakas berikut notes dari Tata.

Sampai sini semuanya masih normal.

Hanya saja ... setiap kali menandaskan makan malam, Noah menjadi tak sadarkan diri. Dan, dia baru bangun keesokan harinya. Itu pun dengan kantuk yang masih tersisa banyak.

Padahal Noah sama sekali tidak berniat langsung tidur setelah makan. Kemarin puncaknya. Setelah makan malam, awalnya dia berencana lembur mengerjakan tugas. Namun, yang terjadi sebaliknya. Hari ini Noah kena damprat dosen dan menjadi baham bulan-bulanan karena tidak mengumpul tugas.

Aneh.

Di sinilah Noah sekarang. Sedang berkendara pulang dan kepala dipenuhi pertanyaan-pertanyaan.

Apakah Tata memasukkan sesuatu yang bisa membuatnya mengantuk di makanan?

Kalau iya, apa motifnya? Dan, Noah yakin benar kalau Tata tidak akan segabut itu.

Kecuali ....

Noah terbeliak. Cowok itu dengan cepat menyalakan ponsel dan menghubungi Tata. Panggilan yang bersambut seketika.

"Halo?" sapa Tata.

"Honey, malam ini, jangan siapin makan malam buatku," kata Noah to the point.

"A-ah?" Tata terdengar seperti sedikit tertekan di ujung sana. "Tapi, aku udah nyiapin makan malam buat kamu."

Sepertinya dugaan Noah benar.

"What happened?" tanya Noah dingin. Giginya bergemeletuk. "Jujur sama aku."

"I-itu ..."

"Kamu enggak ngasih kunci kamarku ke dia, kan?"

Noah memang memberikan Tata akses bebas ke kamarnya. Cowok itu bahkan tanpa ragu memberi Tata kunci duplikat kamarnya.

"Enggak. Sama sekali enggak."

Berarti cuma ada satu kemungkinan ....

Noah dengan buru-buru memutus panggilan dan menekan gas lebih dalam menuju rumah.

Malam ini, dia akan mencari tahu apa yang salah dengan nampan berisi makanan itu. []

Bab ini didedikasikan buat sobat-sobat NPC-ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab ini didedikasikan buat sobat-sobat NPC-ku. Love you too, Guys! Ehe.








Get Well Soon: NPC's 28 Days Writing ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang