"Nathan!"
Leesha menatap tak percaya saat Nathan mengulurkan tangan. Tentu saja, bukan ke arahnya. Keyla menampilkan senyum yang tercetak jelas dan menerima uluran tangan tersebut. Semua penghuni kantin bersorak melihatnya. Pujian-pujian mulai keluar dari mulut mereka. Namun, tak lupa juga hujatan untuk Leesha dengan membanding-bandingkan Keyla dengan dirinya.
"Aaa, So sweet banget!"
"Gila, cewe itu ternyata pacarnya Nathan?"
"Couple goals banget mereka!"
"Akhirnya, mata Nathan terbuka juga. Nggak kayak yang dulu, tuh!"
Rasa sesak di dada mulai menyerang lagi. Mendengar cibiran dari anak-anak satu sekolahnya mungkin telah menjadi asupan setiap hari. Bukannya tak terbiasa, tetapi Leesha juga manusia yang memiliki hati. Walaupun dia sudah menutup telinganya rapat-rapat, tetap saja omongan itu menusuk ke hatinya.
Muka Leesha memerah karena menahan amarah. Tangannya mengepal Dengan napas yang memburu, tak suka melihat pemandangan di depannya dengan rasa cemburu. Entah, apa yang ia pikirkan? Dengan secepat kilat Leesha memutuskan genggaman tangan kedua orang itu.
Nathan menatap Leesha sinis. "Lo apa-apaan, sih?"
"Seandainya lo inget gue, Nath!" Leesha menatap mata Nathan lekat-lekat.
"Emang lo siapa?" Nathan memandang Leesha remeh.
"Sekali lagi gue tegasin. Gue pacar lo!" jawab Leesha seadanya.
"Lo? Pacar gue?" Nathan menatap Leesha dari ujung kaki hingga pucuk kepala gadis itu tak percaya. "Gue nggak sudi punya pacar kayak lo!" tekannya membuat semua orang menatap remeh ke arah Leesha.
"Nath—"
"Berhenti ganggu gue!" Suara berat itu menggema di seluruh penjuru kantin dikarenakan semua orang yang berada di situ terdiam menyaksikan interaksi mereka. Jadi, suara itu begitu terdengar jelas.
Nathan membalikkan badan, tetapi sebuah tangan berhasil mencekal lengannya membuat pergerakan berhenti seketika.
"Lepasin gue! Nggak usah lo pegang-pegang dengan tangan kotor lo itu!" gertak Nathan lalu, menghempaskan tangan Leesha kasar.
"Sakit, Nath," rintih Leesha sembari memegang tangannya.
"Gue nggak peduli! Itu nggak seberapa sama kelakuan lo yang selalu ngusik ketenangan gue!" Nathan kemudian meraih tangan Keyla dan menariknya pergi dari hadapan Leesha.
Semua pasang mata yang berada di kantin bersorak ke arah Leesha dan melempari kertas bungkus makanan ke arahnya. Leesha menundukkan kepala, tangannya ia kepalkan, dan hatinya ia kuatkan untuk mendengar apa lagi yang akan dikatakan oleh para siswa lainnya.
"Nggak tau diri banget sih, udah ditolak masih aja ngejar-ngejar!"
"Tau tuh, murahan banget!"
"Lo udah dicap sebagai anak haram masih mau juga dicap jadi jalang? Nggak jelas banget hidup lo!"
"Keluarga lo nggak malu apa? Punya salah satu anggota keluarga yang sikapnya kayak lo!"
"Halah, emang keluarganya nganggep dia ada? Bahkan bapaknya aja nggak tau bentukannya kayak apa."
"Bener tuh, keluarganya aja nggak jelas asal-usulnya. Atau mungkin semuanya kayak dia lagi?"
"Ya jelas lah, orang ibunya aja hamil diluar nikah. Berarti apa kalau bukan pelacur?"
"DIEM, LO SEMUA!" teriak Leesha tak bisa mendengarkan cibiran-cibiran mereka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET YOU GO [PRE-ORDER]
Teen Fiction❝ Kenangan indah dari kamu terlalu berharga untuk dihancurkan. ❞ ...... Tuhan menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan. Seperti aku dan kamu. Namun kemudian, kamu menghilang. Tidak. Bukan ragamu yang hilang, tapi jiwamu bahkan perasaanmu. Menur...