11. GERA 2

711 79 55
                                    

Absen dulu yang kangen sama GERA!

SIAP BACA PART INI?
Sudah vote?
Janji ramein lapak komen biar rame dan aku update bab selanjutnya?

>>><<<

"Gimana kamu sama Tisya? Baik-baik aja kan?"

Mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Rania membuat Gesang tersedak salivanya sendiri.

"Eh, minum dulu!" Rania jadi panik sendiri karena Gesang sampai batuk-batuk pelan.

"Kenapa sampe kesedak gitu?"

Gesang mengulum senyumnya untuk menutupi rasa panik karena mendengar pertanyaan Rania. Ia khawatir Rania sudah tahu tentang hubungannya dengan Tisya, dari mulut orang lain, bukan mulutnya.

"Sang?"

"Eh, iya, eng–nggak, Ran." Gesang menggeleng. "Aku kaget aja, syok iya syok."

"Syok kenapa sih?"

Gesang mencari jawaban yang tepat agar Rania tidak curiga dengannya. "Itu tadi kamu udah aku-kamuan lagi sama aku," alibinya.

Rania menaruh sedikit curiga pada Gesang setelah melihat gerak-gerik laki-laki itu. Tetapi ia tetap berpikir positif tentang Gesang.

"Oh," sahut Rania menganggukkan kepalanya. "Kamu satu kampus sama Tisya? Enggak kan?"

"Eng–nggak, kamu kenapa tiba-tiba nanyain Tisya ke aku?"

"Nggak pa-pa. Aku soalnya baru tau kalo Tisya kuliah di Jogja. Sama kayak kamu."

Gesang menghela napasnya lega. "Kirain ada apa. Yakin cuma karena itu?"

"Iyalah, emang apa lagi?" ujar Rania bertanya. "Kamu sering ketemu sama dia nggak?"

"Jangan bahas Tisya lah. Mending bahas yang lain aja. Tisya nggak begitu menarik jadi skip dulu hehe." Gesang terkekeh pelan.

"Gimana hari ini? Lancar kan kuliahnya?"

Rania mengangguk. Kemudian menceritakan kegiatannya sepanjang hari ini. Tidak ada satupun kejadian yang tidak ia ceritakan. Semuanya ia bagikan pada Gesang. Karena hanya dengan cara ini ia bisa kembali bangkit dan bahagia. Bercerita panjang lebar bersama Gesang adalah penawar rindu, meskipun hanya melalui panggilan video seperti ini.

>>><<<

"Kamu habis nongkrong sama Nanang?" Tisya membawakan minuman untuk Gesang yang bertamu ke rumahnya malam ini.

"Iya."

"Kamu nggak mau ngenalin aku ke temen-temen kamu?"

Gesang mendongak. "Buat apa lo kenal sama temen-temen gue, Sya? Biar mereka tau kita udah tunangan? Emang harus hubungan kita diumbar-umbar begitu? Gue nggak suka."

Mendengar nada bicara Gesang yang tidak seperti biasanya dan terkesan marah pun membuat Tisya berpikir macam-macam tentang tunangannya itu.

"Kamu lagi ada masalah ya sama aku?" Tisya pindah duduk di samping Gesang dan bergelayut manja di lengan laki-laki itu.

"Enggak," sangkal Gesang menarik lengannya dan bergeser menjauh. "Lo mau ngapain nyuruh gue dateng ke sini?"

"Nggak pa-pa. Aku cuma kangen aja sama kamu, Sang. Seharian ini kamu sibuk kuliah sama nongkrong bareng Nanang. Apa nggak bisa sempetin waktu buat aku sebentar?" tanya Tisya dengan wajah tertekuknya.

GERA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang