05. GERA 2

2.5K 198 37
                                    

SEBELUM KALIAN BINGUNG, JADI EKSTRA PART GERA 1 ITU YA PENGGALAN KISAH GESANG SAMA RANIA DI GERA 2 YA GUYS!!!
EKSTRA PART DI GERA 1 AKU HAPUS, KARENA KALIAN UDAH BISA BACA DI GERA 2!

AUTHORNYA SENANG TERNYATA GERA BANYAK YANG SUKA♡

QnA bareng cast GERA yuk?

>>><<<

Sudah satu tahun Rania meninggalkan kota yang memberinya kenangan pahit dan manis ini. Rania menyelesaikan masa SMA-nya di Babel. Selama itu Rania tidak mengaktifkan semua akun sosial medianya. Rania mengganti nomornya. Itu semua Rania lakukan untuk mengubur dalam-dalam semua kenangan yang sudah ia ukir bersama orang-orang terdekatnya di kota ini.

Dan kembalinya Rania ke kota ini bukan tanpa alasan. Rania ingin melanjutkan kuliahnya di sini. Setelah bernegosiasi alot dengan Ayah dan Bundanya, akhirnya Rania diperbolehkan untuk kembali ke kota ini.

Rania juga ingin menemani hari-hari Tantenya yang mulai kesepian karena Diko menetap di Singapura. Laki-laki itu menempuh S1 di sana.

Setelah menutup lembaran lama yang menggoreskan luka. Rania memutuskan untuk membuka lembaran baru di kota yang sama. Masa lalu ada bukan untuk dilupakan, tetapi diikhlaskan. Itu yang membuat hati Rania kembali membangun benteng yang kokoh.

"Kamu sudah siap kuliah minggu depan?" tanya Marwah—Tantenya— yang sedang mengoleskan selai ke roti tawar di piringnya.

"Iya, Tante Mar."

Marwah tersenyum dan menghentikan aktivitasnya.
Rania tersenyum simpul saat Tantenya terus memperhatikan setiap gerak-geriknya.

"Kamu cantik kalo senyum. Well, Tante seneng kamu balik lagi ke sini. Terus, gimana sama temen-temen kamu? Apa mereka tau kamu kembali lagi ke sini?"

Rania menggelengkan kepalanya. "Mereka enggak tau. Aku masih mau hidup seperti ini," balasnya.

"Sampai kapan? Mereka pasti kangen banget sama kamu. Rania, kamu harus tau kalo mereka selalu dateng ke rumah ini cuma untuk mastiin kalo kamu itu baik-baik aja. Mereka selalu tanya kabar kamu," papar Marwah mengingat setiap hari pasti ada saja teman Rania yang datang ke rumah.

Mereka, Trio RAP, Vida, Fika, dan Zeya.

"Tante tau kan aku udah nggak pake sosial media? Aku juga ganti nomor. Aku ingin kembali di masa aku belum kenal mereka semua. Inilah Rania yang sebenarnya, hidup tanpa masalah dan beban kecil apa pun. Aku seneng hidup kayak gini," timpal Rania tersenyum tipis dan melipat kedua lengannya di atas meja makan.

"Satu lagi, Tante. Aku balik ke sini lagi bukan karena aku mau mengulang semua yang udah terjadi. Tapi aku balik ke sini buat mengisi lembaran baruku. Tujuan awalku untuk itu. Tapi aku nggak tau nanti alurnya gimana. Penulis skenario dan surtadara terbaik hanya Tuhan. Hidupku, aku serahkan pada Tuhan."

Marwah tersenyum kala Rania berucap seperti itu.

"Bagaimana jika suatu hari nanti kamu ketemu sama mereka? Ah, mereka yang Tante maksud itu termasuk Gesang juga," tanya Marwah membuat Rania mengerutkan kening—bingung.

Rania mengangguk setelahnya. Rania paham ke mana arah pembicaraan ini.

"Ketemu Gesang? Enggak masalah bagi aku. Toh, aku udah lupain semuanya. Dan mungkin Gesang udah lupa sama aku. Tante, ini udah setahun, enggak mungkin Gesang masih inget sama aku. Lagipula, setahun yang lalu Gesang benci kan sama aku?" Rania terkekeh pelan dan mengibaskan tangannya.

GERA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang