Jangan lupa vote dan komen!!
***
Hinata berbaring dengan gelisah malam ini, untuk pertama kali dalam hidupnya dia berada dalam satu ranjang dengan pria. Bahkan Toneri yang menjadi kekasihnya pun belum pernah tidur satu ranjang dengan Hinata tapi dokter aneh ini bisa tidur dengannya tanpa sebuah halangan.
Hinata berusaha melepaskan pelukan Naruto yang melilitnya begitu erat hingga rasanya bernafas pun sulit, entah kenapa pemuda itu malah tertidur lelap padahal jelas Hinata sangat gelisah sekarang.
“Lo kenapa gak mau tidur sih?” ujar Naruto dengan suara seraknya yang khas,ia membuka matanya yang sayu sambil menatap Hinata.
“Nggak nyaman dok, saya gapernah tidur sama cowok sebelumnya.” Ya memang benar kan? Sebenarnya ini meleati batas tapi bagaimana lagi, tak ada pilihan lain untuk Hinata. Dia benar-benar harus menepati janjinya pada lelaki itu.
“Gue gak bakal apa-apain lo, buruan tidur.” Naruto menggeser sedikit posisi tidurnya lalu dia menepuk-nepuk sisi sebelahnya. Hinata meneguk ludahnya kasar, apakah ini aman? Entahlah Hinata hanya bisa berdoa dalam hati.
Naruto membiarkan Hinata tidur berbantalkan tangannya, dia mengelus kepala gadis itu pelan lalu memejamkan mata. “Mulai sekarang lo harus terbiasa sama gue, mungkin gue bakal lebih sering meluk lo pas tidur.”
“Tapi saya punya pacar dok.” tolak Hinata sambil berusaha menjauh meski tak berhasil karena tangan Naruto berhasil menahan pingangnya.
“Lo yang setuju jadi milik gue, so jangan pernah nyesel sekarang.”
“Tapi dok-“
“Tidur apa gue tandai lo sekarang?”
“Iya saya tidur dok!!!”
Hinata refleks memejamkan mata lalu memeluk pinggang Naruto, dia menenggelamkan wajahnya di dada bidang pemuda itu lalu memejamkan matanya paksa. Meski dia tidak mengantuk tapi Hinata harus tidur, dia tidak ingin Naruto melakukan yang iya-iya dengannya.
“Selamat malam.” Naruto menggusakkan pipinya di pucuk kepala Hinata lalu memejamkan mata.
Pemuda itu memang misterius dan terkadang ketus, tapi Naruto punya satu sisi yang sangat sulit di mengerti, dia tidak suka wanita berisik dan berpenampilan mencolok. Aneh. Tapi begitu dia punya seseorang yang bisa menarik perhatiannya, Dia akan sangat suka memeluknya.
Apakah Naruto jatuh cinta pada gadis itu? Jawabannya entahlah karena Naruto pun tak tau itu, dia hanya merasa nyaman ketika menatap mata sewarna perak itu. Sangat teduh dan menenangkan.
Lalu, siapa wanita tadi? Jika kalian bertanya seperti itu maka jawaban Naruto wanita itu adalah kekasihnya. Kekasih resminya, tapi ada satu hal yang membuat Naruto begitu membencinya.
***
Pagi-pagi sekali Hinata terbangun dari tidurnya dan betapa terkejutnya dia ketika tidak mendapati Naruto di dalam kamar yang mereka pakai ini. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali lalu meregangkan tubuhnya, matanya menelisik ke seluruh penjuru ruangan namun kosong. Padahal sekarang masih pagi sekali dan Naruto sudah tidak ada di tempatnya, dia kira Naruto itu type laki-laki yang sering bangun kesiangan.
Hinata menuruni tangga, niatnya ingin mencari si dokter tampan tapi yang di temuinya justru membuat rasa penasaran dalam hati Hinata kian besar. Di sana, di depan kaca di ruang tamu yang terhubung langsung dengan taman bunga, seorang wanita baya duduk sambil menatap matahari terbit dari sana. Anehnya wanita itu duduk di kursi roda dari kjauhan saja sudah terlihat kalau wanita itu punya tatapan matayang kosong dan juga hampa. Perlahan Hinata mendekat, wanita baya itu sangat cantik, rambutnya berarna merah darah namun matanya kosong.
![](https://img.wattpad.com/cover/257111426-288-k119172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice | Namikaze Naruto ✔️
Fanfic18+ Jangan mampir kalau masih merasa belum cukup umur! Disclaimer : Masashi Kishimoto Ide cerita : MhaRahma18 Cover by : Pinterest