13. Gak jelas

1.7K 174 23
                                    

Hinata membuka matanya yang begitu berat ia bangun pelan-pelan akibat kepalanya yang terus berputar-putar. Sebenarnya dia kenapa? Gadis itu mengerang pelan karena perutnya tiba-tiba bergejolak ingin muntah.

Huek-“  buru-buru dia berlari ke kamar mandi sambil membekap mulutnya saat dia menapak kakinya terasa begitu ringan dan hampir saja dia terjerembab kalau saja tak ada tanga besar nan kokoh yang menahannya. Naruto berdiri tegap di belakang Hinata dengan tangan kirinya yang melilit perut gadis itu mencegahnya terjatuh saat limbung.

“Jangan ceroboh, bisa gak!” Naruto berdecak kesal lalu menggendong Hinata ke kamar mandi dia tau gadis itu ingin muntah.

Huek-“ Naruto memijit tengkuk Hinata pelan saat gadis itu memuntahkan isi perutnya, pasti sangat tidak nyaman. Naruto tau rasanya bagun di pagi hari setelah mabuk semalaman. Pusing, mual dan berbagai perasaan tidak nyaman lainnya.

Hinata mencuci mulutnya sambil merintih pelan, beruntung Naruto memeganginya dengan sabar kalau tidak bisa di pastikan Hinata akan tumbang ke samping karena terlalu lemas. “Masih mual?” Naruto mengusap perut Hinata lembut sambil menatap gadis itu dari kaca. Hinata mengangguk pelan sambil merintih, Naruto menarik kepala Hinata hingga gadis itu bersandar di dadanya. Posisi mereka menghadap cermin sekarang Naruto hanya fokus mengurangi nyeri di perut Hinata sementara gadis itu sibuk menatap cermin. Dia terlihat sedang memastikan sesuatu, pandangan matanya yang awal nya buram kini jelas se jelasnya.

Hinata mendelik saat melihat tubuhnya hanya berbalut sport bra dan juga celana dalam, suilet tubuhnya terbentuk dengan jelas. Ah bukan Hinata bahkan nyaris telanjang sekarang dan keadaan Naruto membuat jantungnya tak bisa diam barang sejenak.

Naruto berdiri di belakangnya dengan posis memeluk Hinata dari belakang, kepala pemuda itu sediki tertunduk karena menatap  perut Hinata yang sedari tadi mual. Yang membuat jantung Hinata melorot adalah tubuh pemuda itu, iya Naruto tengah bertelanjang dada dan tubuhnya hanya di balut sebuah boxer dan ketahuilah teman-teman.

He’s so hot!! Damn!!

bahu tegapnya yang berwarna kecoklatan dengan pahatan otot sempurna, warna kulitnya yang eksotis membuat tangan Hinata terasa gatal dan ingin menyentuhnya dengan jemarinya sendiri.

Hinata menggelengkan kepalanya sendiri saat merasakan wajahnya mulai panas karena imajinasi liarnya sendiri. “Nar,”

Pemuda itu mendongak dan menatap Hinata dari kaca, mereka saling bertatapan namun dari kaca tapi  hal itu membuat mereka terlihat jauh lebih panas. Mereka seperti sepasang kekasih yang baru saja menghabiskan malam panas berdua. “Kenapa?” tanya Naruto bingung, dia masih belum menangkap raut wajah Hinata yang sedikit memerah. “Apa yang sakit? Mau rebahan?”

Hinata menggeleng saat melihat Naruto hendak menggendongnya, dia berbalik dan memeluk tubuh Naruto erat. Gadis itu berjinjit dengan susah payah agar bisa menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Naruto. “Hey kenapa??” Naruto masih belum mengerti, pemuda itu menahan tubuh Hinata erat agar ia tidak limbung.

“Kamu abis ngapain aku semalem??” lirihan Hinata itu membuat Naruto mengerutkan keningnya.

“Ngapain? Gue gak ngapa-ngapai-“ Naruto tersedak ludahnya sendiri saat menatap ke cermin, di sana terpantul dengan jelas tampak belakang punggung Hinata yang sanggup membuat darahnya mendidih seketika. Garis punggungnya begitu sempurna di padu dengan bokong sintal yang sangat pas di tangan Naruto. Sial tangannya terasa gatal sekali.

“Serius Nar, kamu ngapain aku semalem??” Kali ini Hinata meremas punggung Naruto, dia tidak siap mendengar apa yang akan pemuda itu katakan.

“Gue gak ngapa-ngapain lo, but..” Naruto mejeda kalimatnya sejenak.

The Choice | Namikaze Naruto ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang