Saat di tengah perjalanan, musik yang disetel tiba-tiba saja terhenti dan berganti menjadi nada dering telepon. Anya berdecak lalu melihat nama kontak tersebut 'BAPAK JAHAD'.
___________________________
Kamu duluan ya, Mama mau beli oleh-oleh buat Mas Jaehyun.
Ngapain bawa oleh-oleh?
Seharusnya Mas Jae lah yang bawa, gimana sih Mama.Oh iya ya.
Papa mu tuh yang suruh.Ad-
___________________________
Sambungan telepon diputus sepihak oleh Irene yang menelpon dengan nomor Suho. Padahal baru saja Anya ingin berbicara.
Lucas pun bertanya kepada Anya apa yang tadi ia bicarakan.
"Masa Papa tadi mau beli oleh-oleh buat Mas Jae" ucap Anya dengan nada kesal "Mending uang nya buat beli bakso lah"
Lucas tertawa melihat muka Anya. Ia pun mengambil jeruk yang tadi ia bawa dari kulkas di rumah Suho. Memberikannya kepada Anya agar dikupas.
"Kupas sendiri" jawab Anya sewot.
"Cih, tiba-tiba badmood. Pendarahan lu?" Lucas menaruh kembali jeruk nya.
"Haid bego! Pendarahan-pendarahan" -Anya
"Daripada marah-marah terus dosa lo tambah banyak. Mending kupasin gw jeruk" Lucas menyodorkan jeruknya kembali.
"Emang ntar dapet pahala?" Anya mengambil jeruknya.
"Nggak tau, gw belum tanya sama malaikatnya"
Tangan Anya sibuk mengupas kulit-kulit buah jeruk berwarna hijau kekuningan itu. Dia berpikir apakah Lucas tak tau mana bedanya jeruk yang sudah matang atau belum.
Tapi karena Anya sedang ingin membalaskan dendam nya yang terdahulu, dia tetap memberikan buah jeruk yang sudah bersih dari kulitnya itu.
Lucas kaget saat gigitan pertama yang ia rasakan. Kenapa bijinya banyak banget?
"Lu nggak niat kalo ngupasin jeruk" Lucas mengambil selembar tisu untuk mengumpulkan biji-biji jeruk dari mulutnya.
"Ya emang nggak niat" Anya menanti reaksi nahan asem dari wajah Lucas "Nggak asem, Cas?"
Lucas hanya menggeleng karena mulutnya masih sibuk memilah biji jeruk.
"Kok nggak asem sih. Kan warna kulitnya ijo" -Anya
"Makanya jangan liat visual nya doang" Lucas menghabiskan sisa jeruk yang ada di tangannya "Kalo jeruk Banyuwangi mau warna kulit nya biru juga tetep manis"
"Tau dari mana lu? Pernah jualan?" Jawab Anya sinis.
"Dulu sebelum orang tua saya bertemu, saya sudah berusaha menjual jeruk di pinggiran jurang. Sering diejek teman adalah hal biasa bagi saya. Mari kalian bantu saya untuk menggapai cita-cita saya dengan megirimkan uang ke rekening tersebut"
|| Bandara
Walaupun mobil yang dinaiki Suho dan Irene berangkat lebih dahulu, entah mengapa mobil yang dibawa Lucas malah sampai parkiran bandara lebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} 𝑫𝒊𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉𝒊𝒏 || 𝑿𝒊𝒂𝒐 𝑫𝒆𝒋𝒖𝒏 {𝚎𝚗𝚍}
Teen Fiction[Series kedua dari cerita ini sedang on going. Silahkan cek di profil] 🌱💚🌱 Dijodohin ama temen sendiri yang tiap harinya minta ditabok pake dolar? Rasanya itu kek manis manis sepet gimana gitu WARNING!! •This is just a joke •Halu kalian bakal tin...