•
•
•Pagi ini, adalah hari baru bagi Lalisa. Gadis cantik bermata bulat itu membuka kedua matanya di tempat yang masih baru untuknya. Yakni, sebuah markas rahasia yang kini menjadi rumahnya.
Dengan malas Lisa menyibak selimutnya. Tubuh gadis itu terasa lebih segar. Bagaimana tidak? Ranjang yang ia tempati begitu empuk, sangat jauh dari ranjangnya selama ini. Dan lagi kamar ini, jauh lebih besar dari kamar miliknya sendiri.
Lalisa meringsut turun dari peraduannya, mengikat asal rambutnya ke atas, membuat leher jenjangnya terpampang jelas dan memanjakan mata siapapun yang melihatnya.
Hanya dengan berbalut sebuah tanktop hitam berpadu dengan celana pendek yang menampilkan kakinya yang panjang, Lisa melangkah menuju dapur. Secangkir kopi hangat mungkin akan menambah semangatnya pagi ini.
"Wow! Segar sekali pemandangan pagi ini!"
Lisa menolehkan kepalanya, sekejap berikutnya ia kembali fokus pada cangkir di depannya, memilih mengabaikan presensi seorang pemuda yang kini berdiri tepat di sisinya.
"Tak buruk juga memiliki anggota seorang wanita. Setidaknya kau menambah suasana baru di sini, dan... Menyegarkan mataku."
Lisa memutar bola matanya jengah. Sungguh, pemuda bersenyum kotak ini benar-benar mengganggu baginya.
Lalisa kembali mengabaikan taehyung, membawa cangkir kopinya ke meja makan dan mendudukkan diri di salah satu kursi yang berada di sana. Gadis itu mendengus kesal kala Taehyung melakukan hal yang sama dengannya, mendudukkan diri tepat di depannya.
"Ayolah, ini masih pagi. Harusnya kau memasang senyum cantikmu Lalisa. Bukan wajah yang menyeramkan seperti itu."
Lalisa diam tak bergeming.
"Malam ini, mau makan bersama tidak?" Taehyung kembali berucap seraya menaik turunkan alisnya.
Ctak!
Sebuah moncong pistol kini berada tepat di dahi Taehyung, membuat Taehyung seketika memundurkan kepalanya perlahan. Tak ada ucapan apapun yang keluar dari belah bibir Lisa, baginya ini adalah sebuah jawaban dari ajakan makan malam Taehyung.
"Tarik saja pelatukmu, itu cukup untuk memberinya sedikit pelajaran." Ucap sebuah suara yang melewati Lalisa dari belakang. Membuat Lisa menoleh dan mendapati sosok pria bermata sipit dengan sebuah cengiran tanpa dosa.
"Sialan kau Jim!" Umpat Taehyung yang seketika menimbulkan gelak tawa dari pemuda bermata sipit itu.
"Aku lapar, apa tidak ada makanan?" Kali ini suara lain mengudara, membuat Lisa, Taehyung dan Jimin mengalihkan atensi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PARTNERS (SERIES) || LIZKOOK
Fanfiction[ M ] Siapapun, tentu tidak menginginkan untuk hidup dalam dunia yang penuh kegelapan. Begitu pula bagi seorang Lalisa. Namun, keadaan-lah yang pada akhirnya membawa Lalisa untuk masuk kedalam dunia penuh darah dengan nyawa sebagai taruhannya. Tak a...