- Mature Content -
•
•
•
Semilir hembusan angin malam yang menelusup melalui celah-celah kecil jendela kamar Jungkook, nyatanya belum mampu membuai pria itu untuk terbuai di alam mimpi. Kendati tubuh kekar Jungkook telah tergulung selimut, namun kedua mata pria itu masih terbuka, menatap langit-langit kamarnya.
Jungkook menghela napas perlahan. Benak pria itu berkecamuk tak menentu. Esok adalah hari dimana misi balas dendam akan di laksanakan. Namun, bukannya beristirahat dengan tenang demi menjaga stamina, angan Jungkook justru menjelajah tak tentu arah.
Sore tadi, Jungkook berkumpul bersama para anggota yang lain. Pria yang berperan sebagai planner itu menyusun rencana seperti yang selalu ia lakukan. Dimana ia, Lisa dan Yoongi yang akan bertugas menjalankan eksekusi.
Namun, ada satu hal yang mengganggu benak Jungkook. Yakni, kala ia menyusun rencana, Lisa seperti tak fokus pada segala ucapannya. Kedua mata gadis itu terlihat berulangkali mengerjap cepat seolah menepis semua lamunan yang hinggap begitu saja.
Sebuah helaan napas kembali menguar dari belah bibir Jungkook. Pria itu menoleh, melirik sekejap jam di atas nakas kamarnya. Waktu menunjukkan pukul Dua Belas malam lebih Delapan menit, ah rupanya malam telah merambat menuju pagi.
Sempat terdiam sejenak, salah satu tangan Jungkook terulur, meraih ponsel miliknya yang tergeletak di atas nakas. Sekejap berikutnya pria itu membangunkan diri, memainkan benda pipih di tangannya itu dengan jari jemari yang bergerak lincah.
Jungkook membuka aplikasi Chat miliknya. Mencari nama Lisa sejenak, sebelum pria itu mengetikkan sesuatu pada akhirnya. Kedua alis Jungkook sedikit menukik kala ia mendapati jika Lisa terlihat aktif sekitar satu jam yang lalu. Apakah kini gadis itu telah terlelap?
Meskipun sempat ragu, pesan yang ia tulis kini telah sampai pada ponsel Lisa. Entah gadis itu membacanya atau tidak, yang jelas kini Jungkook menyibak selimut dan membangunkan diri. Pria itu menyambar jaket miliknya, membuka pintu dan melangkah keluar.
Pilihan Jungkook sepertinya tepat, karena tanpa ia ketahui, pesan yang ia kirimkan kini telah di baca oleh Lisa.
Sebuah pesan yang berbunyi :
"Apa kau masih terjaga? Mari pergi ke suatu tempat. Aku menunggumu di bawah."
•••
Hujan deras yang tiba-tiba mengguyur kota Seoul, membuat Jungkook membawa kendaraan yang ia kemudikan memasuki basement sebuah gedung yang terlihat tak berpenghuni. Memang siapa yang akan berdiam di gedung gelap pada pukul Setengah Dua pagi ini? Terlebih hujan deras tengah mengguyur kota Seoul, bukankah bergulung dengan selimut justru lebih menyenangkan?
Sekitar satu jam yang lalu, Lisa memenuhi ajakan Jungkook. Gadis itu melangkah pelan menuju sebuah mobil Hummer H3 yang terdapat presensi Jungkook di dalamnya. Dengan seulas senyum tipis, Jungkook menyambut kedatangan Lisa di sisinya. Sekejap berikutnya Jungkook menghidupkan mesin, membawa Hummer yang ia kendarai menuju ke suatu tempat sebelum akhirnya rencana yang ada di benaknya seketika berantakan akibat Hujan yang mengguyur tiba-tiba.
Di dalam basement tempatnya kini berada, Jungkook menghela napas perlahan. Pria itu bisa saja membawa Lisa kembali ke markas, namun ada sesuatu yang mengganjal di dalam dadanya. Sesuatu yang selama ini ia simpan dengan rapat tanpa celah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PARTNERS (SERIES) || LIZKOOK
Fanfiction[ M ] Siapapun, tentu tidak menginginkan untuk hidup dalam dunia yang penuh kegelapan. Begitu pula bagi seorang Lalisa. Namun, keadaan-lah yang pada akhirnya membawa Lalisa untuk masuk kedalam dunia penuh darah dengan nyawa sebagai taruhannya. Tak a...
