•
•
•Di hari yang hampir menuju pagi ini, kedua mata Lalisa masih terbuka seolah enggan untuk terpejam. Tak ada yang di lakukan oleh wanita itu selain berdiam di bawah selimut yang menutupi tubuh polosnya, dan merasakan betapa letihnya ia saat ini.
Dalam senyap, gadis itu bersandar nyaman pada dada bidang Jungkook yang telah terlelap beberapa saat lalu. Tubuhnya terasa lengket di sana sini, namun sedikitpun Lalisa sangat enggan beranjak untuk membersihkan diri dan memilih terlelap bersama peluh yang membasahi tubuhnya. Namun kenyataannya? Ia sama sekali tidak dapat terlelap.
Lisa menghela napas. Kepala gadis itu bergerak perlahan dan mendongak, menatap wajah pulas Jungkook yang berada tepat di depan wajah Lisa. Pria yang setia mendekap tubuh mungilnya itu di tengah lelap yang pulas.
Lisa menatap wajah prianya itu lamat-lamat. Tanpa sadar, seulas senyum terukir di paras cantik gadis itu kala menatap wajah damai Jungkook yang menurutnya terlihat menggemaskan saat tertidur.
Lisa kembali bergerak, salah satu tangan gadis itu terulur dan mendarat lembut di salah satu pipi Jungkook. Mengusap pipi itu lembut dan merayap turun menyusuri rahang tegas pria itu.
Hingga akhirnya sebuah kecupan mendarat di bibir Jungkook. Sebuah kecupan yang terjadi beberapa detik seolah bentuk sebuah pengungkapan atas segala rasa yang Lisa miliki untuk pria itu. Sebuah rasa cinta, sayang, dan rasa bangga karena memiliki pria yang begitu tulus padanya. Seorang pria yang bahkan sangat mencintainya.
Masih teringat jelas di benak Lisa bagaimana ia menggantungkan Jungkook. Kendati pada awalnya, Lisa lah yang membuat Jungkook terperangkap dalam rasa penasaran yang besar, namun Lisa yakin jika benteng pertahanan yang ia bangun begitu kokoh dan tak mungkin dapat di tembus oleh sang planner itu.
Namun pada akhirnya? Lisa salah besar.
Jungkook adalah seorang pria yang pada awalnya tak pernah Lisa perhitungkan untuk masuk kedalam kehidupannya. Sama sekali tidak. Pada awalnya, hanya rasa penasaran lah yang membawa Lisa untuk bertindak sedikit 'berbeda' saat bersama Jungkook. Menunjukkan sedikit sisi lainnya pada pria yang bahkan Lisa sendiri pun tak mengetahui mengapa ia memilih Jungkook. Saat itu, mungkin Lisa hanya merasa lelah. Lelah karena harus menanggung segalanya seorang diri.
Namun, segala hal yang awalnya di anggap sepele oleh Lisa itu nyatanya membawa dampak besar bagi seorang Jungkook. Lisa yang semula menganggap jika sifat acuh tak acuh Jungkook adalah sesuatu yang baik bagi dirinya, justru membawa pria itu jatuh pada perasaan yang begitu dalam. Dimana, sisi demi sisi lain Lisa yang ia dapatkan, membuat pria itu berakhir dengan mencintai Lisa.
Tes,
Segala kepingan-kepingan memori kembali terbesit dalam ingatan Lisa. Dimana ia mengingat dengan jelas saat Jungkook berusaha merangsek masuk ke dalam hidupnya yang telah ia tutup dengan sangat rapat. Bagaimana pria itu berusaha keras menghancurkan segala dinding kokoh yang telah ia bangun dengan susah payah, dan bagaimana saat pria itu melepas segala topeng yang ia kenakan dengan sangat mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PARTNERS (SERIES) || LIZKOOK
Fanfiction[ M ] Siapapun, tentu tidak menginginkan untuk hidup dalam dunia yang penuh kegelapan. Begitu pula bagi seorang Lalisa. Namun, keadaan-lah yang pada akhirnya membawa Lalisa untuk masuk kedalam dunia penuh darah dengan nyawa sebagai taruhannya. Tak a...