[ M ] Siapapun, tentu tidak menginginkan untuk hidup dalam dunia yang penuh kegelapan. Begitu pula bagi seorang Lalisa. Namun, keadaan-lah yang pada akhirnya membawa Lalisa untuk masuk kedalam dunia penuh darah dengan nyawa sebagai taruhannya.
Tak a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"Engh~~"
Lisa melenguh tertahan. Gadis yang merupakan seorang penembak jitu itu menggigit sedikit bibir bawahnya. Kedua mata Lalisa menatap sayu ke arah bawah, dimana di sana terdapat seorang pria yang tampak sibuk membenamkan wajah di antara kedua pahanya.
Kedua kaki Lisa terbuka lebar dengan punggu yang bersandar di bantal yang telah di tata sedemikian rupa hingga menjadi sebuah sandaran yang nyaman. Tangan kiri Lalisa menelusup di surai legam sang pria yang tampak begitu menikmati kegiatannya.
"Jung, ahh~~"
Lisa meremat surai legam Jungkook, kepala gadis itu sedikit menengadah ke atas. Darahnya berdesir hebat kala ia merasakan bagaimana lidah Jungkook menari-nari di lubang sempit miliknya.
Tubuh Lisa bergerak gelisah, ia begitu menikmati semua perlakuan Jungkook padanya. Bahkan, tak dapat di pungkiri jika Lisa menginginkan lebih.Sebuah aktivitas panas dengan suasana yang berbeda. Dimana, keduanya bergumul tanpa di liputi perasaan takut ataupun bersalah.
Dentingan jarum jam di atas nakas menunjukkan pukul setengah dua pagi. Udara malam ini begitu dingin, namun kedua tubuh polos yang berusaha saling menyalurkan kehangatan itu seolah menghempaskan dinginnya udara malam ini.
Di bawah sana, Jungkook menelusupkan lidahnya sejauh yang ia bisa. Sementara salah satu jarinya bermain dengan klit milik Lisa, mencubit pelan Klititu hingga membuat sang pemilik mengerang nikmat.
Lisa menghirup udara rakus kala Jungkook menarik kepalanya menjauh dari pusat tubuhnya. Pria itu merangkak naik, membuat lapisan kulit keduanya saling bergesekan. Jungkook mengukung tubuh Lisa, menggunakan kedua sikunya sebagai tumpuan dengan pandangan yang jatuh pada manik legam milik Lisa. Manik legam indah yang penuh sejuta misteri hingga membuat Jungkook terperangkap di dalamnya.
"Cantik." Lirih Jungkook. Pria itu menempelkan keningnya di kening Lisa. Napasnya berderu menyapu permukaan wajah Lisa, sangat ketara jika pria itu tengah menahan nafsu yang semakin membuncah di dalam dadanya.
Tangan kiri Lisa terulur, gadis itu meraih tengkuk Jungkook dan menariknya. Memagut bibir tipis pria itu dengan brutal hingga menimbulkan decakan-decakan kecil disana. Dan dapat Lisa rasakan, rasa kewanitaannya yang masih tertinggal di bibir Jungkook.
Sial! Lisa merona.
Tak ada yang mengalah, Jungkook menyambut ciuman panas Lisa. Pria itu menelusupkan lidahnya, memainkan rongga mulut Lisa dan sesekali mengulum bibir penuh Lisa. Bibir penuh nan seksi yang telah menjadi candunya itu.
Pagutan keduanya terlepas, lidah Jungkook merayap turun, menyusuri leher jenjang Lisa yang begitu menggodanya. Ah, tidak. Semua bagian tubuh Lisa memang selalu menggoda baginya. Apapun itu.
"Key," suara Lisa yang menguar, menarik atensi Jungkook. Namun pria itu tak menghentikan aktivitasnya menyusuri leher jenjang Lalisa.
