LIMA BELAS

57 6 0
                                    

Haii guyss!!!

Gamma update lagii!!!
Ada yang udah nunggu chapter ini??

Kira-kira apa isinya hayoo??

Sebelum baca seperti biasa yups, tekan bintangnya dulu, nanti komen juga, pokoknya vommet kalian selalu ditunggu :)

Semoga kalian suka sama part ini :D

Happy Reading!!!

Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚪️⚫️⚪️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚪️⚫️⚪️

Kesan pertama yang Gamma dapatkan dari 'rumah baru' nya adalah kenyamanan. Ternyata tinggal di asrama tidak seburuk yang ia pikirkan sebelumnya. Tadi malam Gamma dapat tidur dengan tenang seperti di rumahnya sendiri, bahkan saking nyamannya Gamma sampai terlambat bangun dan berakhir ia kesiangan untuk datang ke sekolah. Yahh, walau datang terlambat sudah bukan hal baru bagi Gamma tapi kali ini ia tak sesenang biasanya, ini meleset dari rencana awalnya. Karena terlambat bangun ia jadi kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan Aylina, sial sekali memang.

Gamma melirik jam tangan yang melingkar dipergelangannya sekilas, pukul 9 pagi, itu artinya saat ini jam pelajaran sedang berlangsung. Gamma mundur beberapa langkah, kemudian cowok itu mengambil ancang-ancang, dalam hitungan kurang dari tiga puluh detik Gamma sudah berada diatas pagar tak terlalu tinggi yang memisahkan antara gedung asrama dengan gedung sekolah. Gamma melihat kebawah, memperhatikan keadaan dibawah sana yang sepertinya cukup aman. Gamma melompat dan mendapatkan pendaratan yang sangat mulus.

"Heh, tau gini dari dulu gue kalo telat masuk lewat sini" ucap Gamma dengan menepuk-nepuk telapak tangannya yang sedikit tertempel debu.

Gamma berjalan pelan dengan sesekali mengendap saat mendengar atau melihat guru yang lewat.

"Sekalian aja bolos, males juga masuk kelas, paling cuma dapet ceramah sama hukuman" putus Gamma tak ambil pusing.

Gamma membawa langkahnya tanpa arah dan tujuan yang jelas, ia hanya asal jalan saja yang penting tak bertemu guru atau anak dewan. Siulan kecil Gamma mengiringi langkah santainya yang tanpa sadar membawa cowok kearah gedung lama. Gamma berhenti sejenak didepan pagar yang membatasi kawasan terlarang itu, matanya tiba-tiba salah fokus dan menangkap papan yang tertempel dipagar itu.

HAIHS [ 1 ] Gamma [Completed] ️✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang