DUA PULUH TUJUH

35 6 0
                                    

Haii guyss!!

Gamma update lagii!!
Ada yang udah nungguin??

Gimana chapter sebelumnya??

Ramaikan chapter ini yups, vote dan komen kalian selalu ditunggu :)

Semoga kalian suka ☺

Happy Reading!!

Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫️⚪️⚫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫️⚪️⚫️

Hari ini untuk kesekian kalinya Gamma gagal bertemu dengan Adam, Ayah Aylina, Gamma sedikit terlambat, saat ia keluar dari gedung asrama mobil Adam telah meluncur pergi, padahal Gamma ingin sekali menyapa calon mertuanya itu. Setiap Gamma ke rumah Aylina, Adam pasti belum pulang, saat hari jumat lalu Gamma juga tak bertemu karena Adam hanya mengirim taksi untuk menjemput Aylina dan Adista, pria itu masih ada urusan di kampus dan pagi ini lagi, ia gagal berinteraksi langsung dengan Adam. Oke tak apa, masih ada hari esok, Gamma akan mencari kesempatan dilain waktu.

Bagi Gamma belum bertemu dengan Adam bukanlah hal besar, tak perlu terlalu dipikirkan karena pasti nanti juga akan bertemu kalau sudah waktunya, yang terpenting sekarang adalah ia dapat bertemu Aylina, melihat kekasihnya yang sangat jarang tersenyum saat bersamanya itu. Gamma sangat merindukan Aylina, dua hari mereka tak bertemu, cewek itu melarang Gamma untuk main ke rumah dihari sabtu dan minggu dengan berbagai alasan, katanya sedang ada acara keluarga besar di rumahnya lah, terus dilanjut keluarga Aylina yang pergi ke rumah nenek, entahlah Gamma sendiri juga bingung sebenarnya, padahalkan kalau benar ada acara keluarga Gamma bisa datang sekaligus perkenalan sebagai calon mantu dari Pak Adam dan Ibu Hawa, tapi Gamma menghormati permintaan Aylina, mungkin saja Aylina belum siap untuk memperkenalkannya pada keluarga besar, bisa jadi kan?

Sepanjang perjalanan dari asrama ke sekolah itu Gamma terus mencuri pandang pada Aylina yang berjalan disebelahnya, sampai-sampai Aylina merasa risih. Belum lagi tangan Gamma yang dengan lancang menggandeng telapak tangannya, membuat keduanya semakin menjadi pusat perhatian dan buah bibir murid-murid yang melihat mereka. Aylina mencoba melepas genggaman itu namun Gamma malah semakin mengeratkannya, yah Aylina tau ia tak akan menang melawan Gamma jadi biarkan saja, berusaha bersikap normal dan memasang wajah triplek, menulikan pendengarannya, mengabaikan pandangan orang-orang mengenai dirinya.

HAIHS [ 1 ] Gamma [Completed] ️✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang