DUA PULUH

60 6 0
                                    

Haii guyss!!!

Gimana kabar kalian??
Ada yang udah nungguin chapter ini???

Kira-kira apa nih isinya??

Siap ramaiin??

Oke, langsung cuss baca
Semoga kalian suka sama chapter ini :)

Happy Reading!!

Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫️⚪️⚫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚫️⚪️⚫️

Hari senin adalah momok bagi Gamma, hari yang selalu ingin Gamma lompati saja, ia sangat malas untuk mengikuti upacara bendera dan kalaupun ia ikut pasti ia akan diletakkan dibarisan spesial bersama murid-murid spesial pula, lalu jika Gamma bolos upacara ia pasti akan dicari oleh rombongan manusia kurang piknik alias anak dewan yang sepertinya memiliki dendam hidup dengan Gamma, dan ujung-ujungnya Gamma akan kena hukum juga, dua pilihan yang rasanya tak ingin Gamma memilih satu diantara keduanya.

Gamma membuang napasnya kasar, kepala beserta punggunya ia sadarkan pada sandaran jok mobil. Ia sedang diambang kebingungan saat ini, apakah ia harus ke sekolah dan mengikuti upacara dengan berada dibarisan spesial atau ia bolos upacara dan menghabiskan waktu di rooftop atau ia sengaja terlambat hadir ke sekolah, tapi pilihan ketiga sangat tidak menguntungkan sama sekali karena kalau ia sengaja terlambat hadir itu sama saja akan membuang kesempatan emas untuk bertemu Aylina, tapi masa iya ia harus di hukum, rasanya malas sekali kalau harus berjemur dibawah teriknya sang surya.

"Jadi gimana nih Ga? Ke sekolah apa enggak jadinya?" celetuk Rega yang memang sengaja Gamma suruh untuk menemaninya didalam mobil.

Gamma menggeleng tanda ia sendiri juga tak tau harus memilih pilihan yang mana, semuanya sama-sama buruk, tak ada yang memberi keuntungan penuh, semuanya memiliki nilai minus yang tak ingin Gamma dapatkan.

"Enaknya gimana? Gue pengen ketemu Aylin tapi gue gak mau dihukum" tanya balik Gamma meminta pendapat.

"Kalo gue sih pilih bolos upacara aja, males juga sebenernya kalo nanti harus jadi buronan anak dewan, tapi seengaknya lo bisa ada waktu lebih sama Aylin" cetus Rega memberikan usulnya. "Kaya yang lo ceritain waktu itu, lo gak mau di hukum kalo gak sama Aylin. Lumayan kan?"

HAIHS [ 1 ] Gamma [Completed] ️✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang