Ch. 9

6.2K 296 12
                                    

"Unnie, melihat Lisa tidak?" Staf itu menggeleng lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam lift meninggalkan Jisoo yang kebingungan dalam diam. Pikirannya ke mana-mana, bagaimana kalau Lisa diculik?

Jisoo sama sekali belum menyentuh nasi dari pagi sampai siang ini. Rasa sayangnya kepada Lisa yang besar membuat rasa lapar diperut Jisoo teredam begitu saja. Jisoo merasa bahwa ia harus bertanggungjawab lantaran ialah member tertua dalam grupnya.

"Bagaimana Jisoo Unnie?" tanya Rose yang baru saja datang, kembali dari lantai tiga.

Jisoo menoleh, lantas menggeleng lemah saat tahu bahwa Rose lah yang bertanya. Air muka Jisoo terlihat sedih. "Tidak ada staf yang mengetahui keberadaan Lisa."

"Astaga, aku benar-benar khawatir terhadap Lisa."

Langkah kaki cepat seperti suara orang yang sedang berlari datang dari arah belakang membuat mereka berdua menoleh ke sumber suara.

"Huuh! Aku berpapasan dengan Yang Byunsuk PD-nim," kata Jennie dengan napasnya yang terengah-engah karena berlari dari lantai dua guna menghindari Pd-nim. "dan aku tidak menemukan Lisa. Staf di sana juga berkata bahwa Lisa juga tidak ke sini tadi malam."

Jisoo beralih menatap Rose. "Apa kau yakin Lisa sudah tidak ada sejak semalam?"

Rose berpikir sejenak lalu mengangguk yakin. "Ya unnie! Aku yakin. Aku pikir Lisa ke toilet, jadi kubiarkan saja." jelas Rose.

"Aku akan menanyakan ini kepada Sehun, siapa tahu Lisa sedang dengannya." Jennie langsung serius dengan ponselnya, mencari nomer pria yang sudah lama menjalin hubungan dengan Lisa itu.

Tidak menunggu lebih lama lagi, deringan pertama pun terhubung.

"Sehun Oppa! Apa Lisa sedang berada denganmu?"

Jisoo dan Rose harap-harap cemas menunggu respon dari Sehun.

Sehun yang siang ini ada latihan koreografi baru untuk lagu Love Shot merasa bingung dengan pertanyaan Jennie yang menanyakan keberadaan Lisa. Bukankah Lisa sahabat mereka? Kenapa mereka menanyakan ke Sehun? Sehun pun kebingungan. Pasalnya Lisa juga tidak sedang bersama dengannya.

"Lisa? Apa maksudmu? Tentu saja ia tidak bersamaku, lagi pula aku sibuk dan masih ada jadwal latihan sampai sore nan--" ucapan Sehun di seberang sana terhenti karena perkataan Jennie yang mendadak. "Lisa hilang."

"You're not serious, right?"

"Aku tidak pernah seserius ini."

**

Tubuh Lisa terasa remuk dan lelah, bekas keunguan ada di mana-mana, pangkal pahanya juga terasa nyeri. Lisa sadar sepenuhnya dengan kegiatan panas mereka semalam setelah sebelumnya melihat dada telanjang Jungkook yang seakan terus menggodanya sampai pagi ini.

Uh! Lisa masih mengantuk.

Lisa menguap lebar dalam pelukan Jungkook. Masa bodo dengan Jungkook yang akan terbangun karena mencium bau busuk mulutnya di pagi hari.

Pemandangan pertama yang Lisa lihat pagi ini setelah pertempuran panas tadi malam adalah wajah damai Jungkook, tak seberingas semalam.

"Akh!"

Kenapa bagian bawah Lisa yang sakit masih terasa penuh?

Dengan rasa penasaran memuncak Lisa menyibak selimut yang ia pakai dan Jungkook, mengintip sesuatu yang membuat Lisa merasa tak nyaman karena mengganjal.

Lisa langsung menahan napasnya terkejut,  karena tak mungkin ia harus berteriak. Sudah banyak yang berteriak dalam adegan seperti ini, jadi Lisa lebih memilih menahan napas supaya anti mainstream.

Haphazard || LisKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang