"Kamu istirahat dulu dong, La. Udah satu jam kamu latihan terus." Arzan menginterupsi Shella yang lagi latihan piano.
"Iya, bentar lagi, Zan." Shella menengok sebentar ke arah Arzan.
"Kamu udah ngomong lima kali kayak begitu, La. Udah nih makan dulu." Arzan menyodorkan nasi goreng ke arah Shella.
"E-eh gapapa kok nan-"
"Udah makan dulu." Arzan langsung menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulut Shella.
Shella diem. Ga lama dia kunyah juga.
Gamau munafik sebenernya Shella juga laper hehe.
"Nah kan nurut. Oh jadi harus aku suapin ya biar mau makan?" Arzan menaikturunkan alisnya menggoda dengan senyum menyebalkan.
Shella melotot.
"Ng-ngga. Aku bisa sendi- uhuk!" Shella terbatuk.
Byurr
Ga sengaja Shella menyemburkan nasi goreng ke wajah Arzan.
🤣
Arzan terdiam. Shella makin melotot.
"A-aduh, Arzan!" Shella kelabakan nyari tisu.
Arzan menyunggingkan senyuman tipis.
"Hehehe." Arzan nyengir.
Bucin another level versi Arzan.
"K-kok kamu ketawa?" tanya Shella sambil mengusap wajah Arzan.
Arzan diem doang sambil mandangin Shella.
Deg
Mampus.
"Maaf, Zan." Shella mengelap wajah Arzan dengan telaten. Gimana pun itu tetep kesalahan dia nyembur wajah Arzan mana pake nasi goreng lagi.
"Btw, pas kita tampil nanti, kamu bakal pake penutup mata ini?"
.....
"Lagi jalan-jalan?"Aleta yang mendengarnya terlonjak kaget. Ya gimana ya orang suaranya pas banget di belakang.
"Keenan?" Aleta terdiam sesaat.
"Iya. Lagi jalan-jalan ya?" Keenan sedikit memberi jarak.
"Hehe gua lagi mau jalan ke toko baju di seberang sana." Aleta menunjuk toko tujuannya.
"Tapi itu kan buat cowok?" ucap Keenan terkesan bertanya.
"Iya, gua mau beli kado buat Daffin." jawab Aleta.
'Oh iya si Daffin besok ultah.' Keenan baru inget.
"Btw boleh minta tolong ga?" tanya Aleta.
.....
"Baju ini kayaknya cocok buat Daffin." Keenan menunjukkan baju pilihannya di depan Aleta.
"Eh iya cocok." Aleta tersenyum. Setelah sejam keliling akhirnya nemu yang cocok menurut dia.
Ya iyalah kan dibantu sama orang yang suka sama lo, Ta.
Hehe😶
"Yuk langsung bayar aja." Aleta jalan duluan ke kasir.
"Totalnya 200.000 rupiah, mbak."
"Oke, sebentar." Aleta merogoh dompetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Eyes [Completed]✅
Teen FictionGimana sih rasanya jadi anak bungsu? Paling dimanja? Atau paling diteken? Apalagi berbeda. Tak sama. Dengan lainnya. Mungkin rasanya seperti anda menjadi bulan, menerangi orang tapi kesepian dalam beban. Bahasa semi baku.