"Daf, lo udah beli bucketnya kan?" tanya Arzan sambil menjatuhkan tubuhnya di kursi sebelah Daffin.
"Udah, tenang aja."
"Mantap. Nan, lo udah beli bahan-bahannya kan?" giliran Keenan yang ditanya Arzan.
"Udah juga."
"Bagus teman-temanku." ucap Arzan sambil menepuk pundak Daffin dan Keenan berbarengan.
"Lah lo emang temen gua?" Daffin menaikkan alisnya satu.
Arzan cuma bisa senyum kek gini
:)
"Ah lo mah gitu mulu. Contoh tuh Keenan, ciri-ciri sahabat sejati. Yega, Nan?" Arzan tersenyum kepada Keenan.
"Gua mah sahabat Daffin perasaan."
:')
Sad banget Arzan.
"Btw gimana tuh kemaren datenya sama Aleta?" Arzan memangku.
.....
"Halo, Bro!" Aleta melambaikan tangannya pada Daffin. Mereka ketemuan di street food deket toko baju yang kemarin Aleta beli buat Daffin.
"Weh mbak siapa ya?"
"Gua pacarnya Daffin Ganendra nih. Lo siapa ya?" jawab Aleta sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Oh Daffin yang ganteng itu ya. Kenalin gua pacarnya Aleta Kirani yang cantik kek kuyang." Daffin membalas jabatan tangan Aleta.
"Lah hahaha." Aleta tertawa terbahak mendengar penuturan Daffin.
Gini nih kalo orang bobrok pacaran sama yang bobrok lagi.
🤣👍
"Udah berhenti ketawanya. Kasian kuyang cemburu ada yang lebih serem dari dia." Daffin tertawa sambil menggandeng Aleta untuk mulai berjalan menyusuri street food.
"Mau makan dulu ga nih?" Daffin menatap Aleta.
"Jangan dulu deh. Nanti perut lo nyusul." Aleta menahan tawanya.
"Nyusul?" Daffin ga ngeuh dengan perkataan Aleta.
"Semakin di depan." oke Aleta gakuat pengen bengkak -bengek ngakak-
Daffin menyentil dahi Aleta. Ya nyentil pelan lah gais.
Akhirnya mereka berhenti di kedai eskrim.
"Karena lo ultah gua ngasih kado buat lo." Aleta menyodorkan paper bag berisi baju yang dia beli kemarin.
"Mantap cocok nih. Lo tau darimana gua suka motif yang kayak gini?"
"Dari Keenan."
Deg
"Lo belinya bareng Keenan?"
....
"Kalian ga beneran musuhan kan?" Arzan menoleh ke Daffin dan Keenan bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Eyes [Completed]✅
Teen FictionGimana sih rasanya jadi anak bungsu? Paling dimanja? Atau paling diteken? Apalagi berbeda. Tak sama. Dengan lainnya. Mungkin rasanya seperti anda menjadi bulan, menerangi orang tapi kesepian dalam beban. Bahasa semi baku.