2-Dunia aneh?

218 29 24
                                    

"Ugghh ... aku dimana?" Tanya seseorang begitu membuka manik berwarna cokelatnya, menatap lingkungan sekitarnya.

"Heh?! Ngapain aku diatas pohon?!" Seru gadis yang dipanggil Akai, dirinya terkejut mendapatkan dirinya terlentang diatas sebuah dahan pohon yang besar.

Akai melihat kebawah. "Ba-bagaimana aku turun?" Tanyanya pada dirinya sendiri, otaknya mulai bekerja mencari solasi-ralat, solusi.

"Sini aku bantu."

Akai tersentak kaget, bahkan dirinya sedikit tergelincir dari dahan pohon, untung saja dia masih bisa menyeimbangkan sehingga tidak jatuh.

"Aku megagetkanmu? Maaf." Akai menoleh kearah bawah, disana terdapat seorang remaja lelaki.

Akai memutar bola matanya. "Buat kaget saja."

Lelaki itu terkekeh. "Maaf, aku gak bermaksud. Mau turun?" Tanya lelaki itu.

Akai hanya megangguk, sebagai jawaban.

"Loncat." Ucap lelaki itu.

Akai mengangkat satu alisnya, matanya juga membelak. "Loncat?! Gila! Mau aku mati?"

"Loncat saja, nanti kutangkap." Ucap lelaki itu sembari mempersiapkan tangannya untuk menangkap Akai.

"Kalo lecet, tanggung jahat." Akai bersiap, begitu dia menghitung mundur di dalam batin, dirinya meloncat dan tepat ditangkap si remaja lelaki di depannya.

"Kubilang juga apa kan, gak bakal lecet kok." Ucap lelaki itu sembari tersenyum.

"Ekhem, udah romantisnya?" Ucap seorang remaja perempuan berdecak pinggang.

Lelaki itu dengan cepat menurunkan Akai. "E-enggak kayak gitu, Mak!" Ucap lelaki itu sembari menghentakkan kakinya pada rumput yang ia pijaki.

"Emak?" Ucap Akai mengulangi kata-kata pertama lelaki itu.

"Ahaha ... i-iya, cuma nama panggilan, kok. B-bukan Emak beneran." Ucap wanita yang disebut Emak itu. Aura gelap menyelubunginya, diikuti tatapan tajam untuk si remaja lelaki, seakan-akan sebentar lagi ia akan dimangsa.

'Awas kamu.' Kira-kira inilah isi batin Emak alias yang namanya Redav. Menatap remaja lelaki dengan tatapan pembunuh.

Akai membelakkan matanya. "Emak Highest?! Emak?!" Seru Akai heboh sendiri.

Redav mengangkat sebelah alisnya. "Siapa? Mukanya kayak gak asing?" Ucap Redav sembari memperhatikan Akai dari atas sampai bawah.

"Ini aku, Mak! Akai a.k.a Kuntilanak, anggota yang paling terkenal itu." Ucap Akai dengan pedenya, ditambah dengan kacamata hitam yang entah darimana asalnya.

"KUNTI?!"

"IMOUTO?!"

Kini bukan hanya Redav saja yang berteriak, namun remaja lelaki pun ikut berteriak memanggil nama panggilan Akai.

"Eh? Onii-Chan toh?" Ucap Akai sembari menatap remaja lelaki yang menangkapnya tadi. Dirinya tau hanya dia saja yang memanggil dirinya 'Imouto'.

Remaja lelaki alias yang bernama Prayoga itu mengangguk. "Ho'oh, kupikir kamu gak tau aku."

Akai memutar bola matanya. "Taulah, cuma Onii yang mau manggil aku Imouto." Ucap Akai membuat Prayoga terkekeh renyah.

"Apa yang lain juga kesini?" Ucap Redav tiba-tiba membuat Prayoga dan Akai mengangkat alis mereka.

"Yang lain?" Tanya Akai.

Redav mengangguk. "Barangkali anggota lain juga ikut kesedot di sini."

Galaxy TAPOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang