"Emak! Mau kemana, sih?" Tanya Akai yang masih berjalan, mengikuti arahan Redav.
"Untuk keseribu kalinya, Kunti. Mau cari Halilintar." Jawab Redav mulai bosan dengan pertanyaan Akai.
Akai menghela nafas. "Tau, Mak. Tapi kita mau cari dimana, disini itu luas dan daerahnya gak kita ketauhi."
Redav berhenti melangkah. "Aku tau ..." Redav berbalik, menatap satu-persatu member Highest yang ikut bersamanya. "Aku rasa tempat ini tidak aman, aku tidak ingin kalian terluka. Makanya, kita harus mencari jalan keluar dari sini! Aku tidak akan berhenti sampai kalian aman!" Redav membalikkan badannya, mulai berjalan kembali.
Sedangkan Akai beberapa kali mengedipkan matanya, bungkam dengan kata-kata fantastis yang dikeluarkan oleh Redav.
"B-baiklah, ayo lanjut jalan." Ucap Akai setelah sadar dari lamunannya.
"Tunggu, Bella mana?" Salah satu dari mereka menyadari hilangnya Bella, Prayoga. Membuat Redav dan Akai menatap anggota yang berada di belakang.
"Lu, bukannya tadi ada di dekatmu?" Tanya Prayoga, ia jelas-jelas melihat Lulu bersama Bella di belakangnya.
Lulu menggelengkan kepalanya. "Enggak! Tadi dia dibelakangku!"
"Waduh! Mana si Bella!" Kini bukan hanya Prayoga saja yang panik, namun anggota lainpun ikut panik akan hilangnya Bella.
"KAK BELLA!" Akai berteriak dengan lantang, kemudian lari kearah sesuatu.
"Lah?! BellSekolah ngapain naik situ?! Turun!" Redav ikut mengejar Akai begitu melihat arah yang di tuju Akai, tepat pada atap yang dinaiki oleh Bella.
"Astagfirullah!" Lulu ikut berlari menyusul Akai dan Redav. Tak ketinggalan, Prayoga juga ikut menyusul.
"Bell! Gila, yah?! Turun!" Pinta Lulu begitu sampai di bawah atap yang dinaiki Bella. Sepertinya dia naik lewat tangga, bisa diliat dari tangga lipat besi yang diparkir di pinggir atap.
Dari atas atap, Bella berdecak. "Ck! Bentar! Mau ambil Amy dulu!"
Sekarang semuanya terlihat jelas. Bella nekat naik di atap demi boneka sapi kesayangannya yang tergeletak di atas atap, Amy.
"Woi! Turun! Gak sayang nyawa apa?!" Pinta Lulu semakin lantang, emosinya meluap-luap.
"B-bentar ... dikit lagiii ..." Bella yang berada di atas atap terlihat bersusah payah mengulurkan tangannya kearah boneka sapinya itu.
"Dapat!" Bella bersorak riang begitu ulurannya sampai pada boneka sapinya.
"Turun Bell!" Pinta Lulu lagi. Liat saja nanti, bakal babak belur si Bella saat sampai dibawah.
"Iya-iya ini mau tu-"
Kiiittt ...
"HUWAAAA!!"
"BELLA!/KAK BELLA!"
Bella kehilangan keseimbangan begitu salah satu anak tangga yang ia pijaki sedikit licin, hingga ia jatuh-
"Gerakan kilat!" Secepat petir menyambar, sebuah cahaya berwarna merah dengan sedikit percikan listrik, menyambar Bella tepat pada saat dia jatuh.
"Dasar ceroboh!" Ketus seseorang yang kini menggendong Bella ala Bridal Style, terlihat dingin namun keren.
"Eehh ..." Wajah Bella seketika merah padam, menatap lelaki keren yang berada di depannya, tak terlalu terlihat karna cahaya matahari yang begitu terang.
"Eh ... siapa dia?" Bisik Akai pada Redav. Redav menjawab dengan mengendikkan bahu.
"Eh? Topi Hali?" Ucap Lulu sembari mendekati sebuah topi berwarna merah dengan lambang petir tergeletak di atas rerumputan. "Berarti ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy TAPOPS
RandomHighest Nama Grub WhatsApp dengan anggota-anggota yang legend, jago, dan seru. Kedekatan antara satu sama lain membuat mereka semua meganggap satu sama lain seperti keluarga. Anggota-anggota yang banyak dan dari berbagai pulau dan daerah, membuat se...