Special Birthday (2)

65 18 23
                                    

Menggenggam tangan Hikari, Serenity berjalan dengan riang menuju dapur. Sementara Hikari hanya pasrah ditarik oleh Serenity.

"Kak Hikari mau kasih hadiah apa?" Tanya Serenity, menatap kakak onlinenya itu.

Hikari mengerutkan keningnya. "Hadiah? Untuk siapa?"

"Untuk Solar lah."

"Uhuk-" Seperti tersedak sesuatu, Hikari tiba-tiba saja terbatuk, wajahnya sedikit merona. "Buat apa aku kasih si SolSepatu hadiah?"

"Lah? Hari ini kan-"

"Hikari!" Tepat di depan jalan Serenity dan Hikari, sesosok Solar datang dengan senyum-manisnya-

"S-Solar?" Gumam Hikari.

"Eh?! Ngapain Solar disini?!" Tanya Serenity panik, cepat-cepat ia menyembunyikan lilin yang ia bawa.

Hikari mengacak-acak jilbabnya. "Seren, pergi duluan, biar aku urus Solar."

Serenity tersentak. "Serius, Kak?"

"Cepat, Seren! Sebelum ketahuan!" Pinta Hikari lantang.

Serenity mengangguk, membalikkan badannya. "Ketemu di dapur yah, Kak!"

"Hm." Balas Hikari, kemudian mengalihkan pandangannya kearah Solar yang semakin mendekat.

"Hai, Hika-"

"Jangan terlalu dekat, mundur tiga langkah." Pinta Hikari begitu beberapa sentimeter lagi Solar berada di dekatnya.

Solar mengangkat sebelah alisnya. "Untuk-"

"LAKUKAN SAJA PANEL SURYA!" Perintah Hikari dengan lantang, mata tajamnya membuat Solar merinding.

"O-okay ..." Menuruti perintah, Solar menghitung langkah kakinya kebelakang sebanyak 3 kali. 'Btw namaku, Solar ...'

"K-kenapa kau menyuruhku mundur?" Tanya Solar begitu jaraknya agak jauh dari Hikari.

'Mampus gue mau bilang apa?' Batin Hikari. "M-memangnya kenapa? Tidak boleh?"

"Lah? Aneh kamu." Baru saja Solar akan melangkah, Hikari tiba-tiba berteriak lagi.

"MUNDUR 10 LANGKAH LAGI!" Pinta Hikari, menghentakkan salah satu kakinya ke tanah.

Solar tersentak kaget. "K-kan tidak ada alasan kenapa aku haru-"

"PANEL SURYA BIN BOHLAM LAMPU! LAKUKAN SAJA ATAU KEPALAMU AKAN HILANG SEKARANG!" Seru Hikari.

"O-okay-okay, jangan marah ..." Solar menambah langkahnya kebelakang, menjauhkan dirinya dari Hikari.

'Arrgghhh! Taulah! Lari aja!' Berbalik kebelakang, Hikari mulai berlari menjauh dari Solar.

"Lah?! Hikari?!" Merasa tidak bisa mengejar Hikari, Solar berdiam di tempat, menatap Hikari yang semakin menjauh.

Solar mengernyit. "Aku salah apa?"

×××××

Clack!

Krieeettt ...

Menatap heran, loker dari sekolah yang baru saja dibuka oleh Halilintar itu ... penuh dengan cokelat batang.

"Siapa orang iseng yang naro ini?" Tanya Halilintar entah pada siapa, lokernya dipenuhi beraneka ragam cokelat.

'Perasaan Valentine udah lewat.' Halilintar menghela nafas, mengambil semua cokelat yang ada di lokernya, kemudian membawanya pergi.

Galaxy TAPOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang