6-Murid resmi

107 22 23
                                    

"K-kami hanya ingin pulang ..." Lirih seseorang begitu kerahnya ditarik oleh Kaizo, matanya juga berkaca-kaca.

"Tenangkan dirimu, Kapten Kaizo!" Tegur Kokoci. Perlakuan Kaizo sangatlah kasar, apalagi yang dihadapinya adalah seorang perempuan.

"Cih!" Kaizo melepas cengkaramannya dengan kasar. "Masih tidak mengaku, yah?"

"Jangan sakiti kami!" Teriak salah satu wanita, terlihat lebih dewasa daripada yang lain.

"Heh! Memangnya siapa kau?" Kaizo memandang remeh wanita itu.

Wanita itu menggeram kesal. "Aku Mei! Dan kau tidak pantas melakukan hal seperti itu pada temanku! Itu kasar tau!"

Kaizo mengepalkan tangannya. "Beraninya-"

"Kapten!" Fang menahan tangan kakaknya itu, takut kalau tiba-tiba sebuah tinjuan melayang menghatam Mei.

"Cih!" Kaizo menarik kasar tangannya, kemudian berjalan keluar ruangan.

"Huufftt ... Kapten Kaizo ..." Kokoci memijit pelipisnya, pusing dengan perilaku Kaizo.

"Tenang, biar aku yang bicara dengannya, Commander." Tawar Fang. Hormat ala TAPOPS lalu pergi menyusul Kaizo.

Netra Aquamarine milik Ice menatap lekat seorang gadis, menatapnya dengan pandangan sayu.

"Kau baik?"

"Ha?" Gadis yang ditatap itu salah tingkah, sebuah pertanyaan tiba-tiba terlontar dari mulut Ice.

"Tadi, sakit?" Tanya Ice lagi, entah apa maksudnya.

Gadis itu sedikit mengerutkan keningnya, kemudian mengangguk mengerti. "B-baik, aku baik-baik saja." Ucapnya. Dihempas oleh Kaizo memang bukan apa-apa, tapi tatapannya seperti sebuah pisau yang siap menusuk lawannya.

Ice berdiri, lalu berjalan pelan menjauhi gadis itu.

"Cieee ... Syifa." Seseorang menyenggol gadis bernama Assyifa itu, mukanya merah padam.

"J-jangan gitu dong, Ki!" Kesal Assyifa pada Kiyo, wajahnya bertambah merah.

"Kalian murid baru, kan? Kenapa kapten Kaizo bilang kalian penyusup?" Tanya Kokoci sembari mendekati 5 anggota Highest itu diikat.

"K-kami bukan berasal dari sini ..." Lirih seseorang sembari menunduk. Panggil saja namanya Cinta.

Kokoci memandang mereka bigung. "Apa? Bagaimana bisa? Seragam itu ..."

"Kami tiba-tiba muncul disini dengan seragam yang terpasang, paham?" Pemuda bernama Yoga menjelaskan.

Kokoci semakin bigung. "Bagai-"

Ting-tong.

"Izin masuk, Commander." Suara seseorang bisa di dengar di seluruh ruangan ketika bel ruangan dibunyikan.

"Solar? Masuklah." Izin diberikan oleh Kokoci.

Krieett ...

Pintu yang lebar dan panjang itu terbuka, bukan hanya sosok Solar yang ada di sana, tetapi anggota Highest dan Boboiboy yang lainpun ada.

Kokoci melepaskan kacamatanya, menatap tak percaya banyak orang yang memasuki ruangannya. "A-apa ..."

"Commander, maaf sebelumnya aku membawa banyak orang kesini," Solar membungkuk, kemudian dengan sekedip mata menegakkan kembali badannya. "Mereka ada-"

"Kami ingin pulang!" Ica menyela, berteriak dengan lantang dan membuat seluruh ruangan itu bergema.

Kokoci menjadi semakin bigung. "Pulang?"

Galaxy TAPOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang