10-Tindakan

90 18 37
                                    

Kriiingg ...

Sebuah bel berbunyi, menggema hingga ke satu sekolah, menandakan jam istirahat sudah diperbolehkan. Murid-murid yang berada di dalam kelas kocar-kacir keluar kelas, ada juga yang duduk diam di kelasnya.

"Rizhoma!" Shifa memanggil nama panggilan Akai, membuat si empunya berbalik dan menatap Shifa.

"Apa?" Tanya Akai.

"Istirahat! Emak kan nyuruh ngumpul tadi." Shifa memegang lengan Akai, menarik agar Akai bisa bangun dari tempat duduknya.

Akai menghela nafas. "Iya-iya, ayo ke kantin." Akai berdiri dari tempatnya, berjalan beriringan bersama Shifa.

"Btw, liat enggak gerakan kak Yana tadi?" Tanya Shifa antusias, matanya berbinar-binar.

Akai mengangguk. "Yang bela diri tadi, kan?"

"Ho'oh! Weh, keren abis! FULL POWEEEERRRRR!!!"

Akai memandang datar Shifa. "Iyalah, kak Yana kan sering latihan bela diri."

"Eh, kebayang enggak sih kalo kak Yana lawan Halilintar?" Tanya Shifa.

Akai bergidik ngeri. 'Sama-sama bar-bar.' Sahut Akai dalam batin, membayangkan duo bar-bar dan kuat itu bertemu dan bertarung.

"Hei! Kak Akai! Kak Shifa!" Kedua empunya nama berbalik kebelakang, menatap seseorang yang memanggil nama mereka dan mendekati mereka.

"Seren?" Panggil Shifa dan Akai bersamaan.

Serenity tersenyum lebar. "Mau kemana? Ikut, yah?" Serenity memohon.

Shifa mengangguk. "Boleh! Kan disuruh ama Emak buat ngumpul!" Ucap Shifa menerima, menarik tangan Serenity.

Sedangkan Serenity mengangkat sebelah alisnya, bingung. "Emak nyuruh? Kapan?"

"Tadi, Seren." Jawab Akai.

"Eh, Seren kan tadi pergi duluan ama kak Hikari, jadi enggak denger kali." Jelas Shifa, merangkul dua orang di samping kiri kanannya dan mulai berjalan.

"Eh, ngomong-ngomong soal kak Hika, mana dia?" Tanya Akai, menoleh kepada Serenity, karna dia satu-satunya yang dekat dengan Hikari.

Serenity menggaruk leher belakangnya. "M-maaf, kak Akai, aku juga enggak tau kak Hikari dimana."

"Lah?" Shifa dan Akai sama-sama bingung.

"J-jadi pas jam istirahat bunyi, kak Hikari buru-buru keluar kelas." Jelas Serenity.

"Oalah pantesan." Ucap Shifa mengangguk-angguk.

"Memangnya Seren masuk kelas apa?" Tanya Akai.

"Emm ... kelas Analisis? Kak Hikari juga masuk kelas itu." Jelas Serenity, kembali mengingat-ingat kelas yang dia masuki besama Hikari.

"Lah? Kok ragu gitu?" Tanya Shifa.

"Ehehe ... enggak terlalu inget nama kelasnya, yang penting aku ngikut kak Hikari." Ucap Serenity sembari terkekeh.

"Seren! Fathi! Ray!" Hida memanggil mereka bertiga dari arah meja yang berada di kantin, melambaikan tangannya pada mereka bertiga. "Udah lama nungguin!"

Serenity, Akai, dan Shifa hanya menggulum senyum dan duduk di kursi yang masih kosong.

"Kok cuma segini yang ngumpul?" Tanya Akai, menghitung jumlah anggota Highest yang berkumpul di meja makan.

Redav mengangguk. "Assyifa, Hikari, Yoga, Edo dan Lifa tidak ada, entah kemana anak-anak itu." Aura gelap menyelubungi Redav, kesal dengan beberapa anggota Highest yang tidak ada di kantin.

Galaxy TAPOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang