Saya menyerah mengejar mu.
Saya ternyata tidak sekuat tokoh novel yang mampu berlari mengejar seseorang tanpa henti, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Saya tidak kuat.
Saya hanya menyerah mengejar mu, bukan menyerah mencintaimu.
Kemarin saya tiba-tiba berkata kepada kembaran mu. “Gue kayaknya mau berhenti ngejar, gak tau akan kuat atau enggak. Sekeras apapun gue ngejar, kalau memang bukan jodoh, gak akan bisa. Tapi kalaupun gue duduk cangtip dan dia jodoh gue, pasti dateng sendiri.”
Saya gak kuat menyampaikan padamu bahwa saya menyerah. Bicara dengan kembaran mu saja membuat sesuatu mengalir di pipi saya dan makin lama makin deras. Membuat saya sesak.
Kemarin ada yang bilang, “Yang lo kejar itu cowo tuli perasaan.”
Enggak, saya tau kamu bukan orang seperti itu. Kamu hanya belum membuka hati untuk saya yang memang baru hadir dan membuat rusuh pada hidup mu.
Saya mau flashback ke kamu dulu sebentar, tentang dialog sebelum saya memutuskan untuk menyerah.
Kemarin saya bertanya, “Lo balapan gak takut nyungsep?”
Lalu kamu menjawab, “Kalau belum nyium aspal, belum lengkap.”
Sumpah, ini gak penting untuk kalian tau sebenarnya. Tapi saya gak pernah bosan mengingat seluruh hal tentang kamu.
Ah, sepertinya cukup untuk berbunga-bunga.
Saya mau kembali ke keadaan dan harus sadar akan keadaan. Sekarang, baru saya yang jatuh padamu. Tak apa.
Gak tau kenapa, entah kebetulan atau gimana. Ketika saya putar lagu, semua lagu itu seperti menusuk saya, bahkan mematahkan tulang-tulang saya.
Ini lebay, itu mungkin terdengar seperti saya menggunakan majas hiperbola atau terkena pleonasme, tapi enggak.
Cukup lama saya mengalami perang antara hati dan logika sebelum memutuskan menyerah. Hati saya bilang, “Lo masih cinta dia, gue yakin lo gak akan bisa nyerah.”
Tapi otak saya bilang, “Percuma di kejar, percuma. Jodoh akan datang dengan sendirinya. Kalau memang dia bukan jodoh lo, berarti Tuhan sudah nyiapin yang terbaik buat lo.”
Cukup, cukup.
Kini saya ingin kembali menjadi waras. Mencintaimu sedari dulu membuat saya cukup kehilangan akal sehat saya. Tapi saya tidak berhenti mencintaimu. Itu akan susah. Saya hanya ingin kembali waras.
Kylie Azella
a. k. a Lie
Lautan Rindu, 7 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAGRAF CINTA [Untuk Dia]
RandomNIAT PLAGIAT? MAU DI RUQYAH? SANA JAUH-JAUH. Ini bukan lah sebuah cerita. Ini sebuah alur tanpa outline, tanpa premis dan tanpa tokoh yang jelas, yang tak ingin saya berikan sebuah visual berbentuk foto. Karena dia melekat di otak saya. Bilang saja...