"Akan menjadi halaman terakhir, Ka?"
"Iya," jawab saya.
Setelah banyak yang dilalui, setelah banyak tangis tanpa suara, kecewa yang mendalam. Akhirnya saya sampai pada titik lelah saya, dimana rasa saya untukmu sudah menguap terbawa anala.
Lagu monolog karya Pamungkas masih menjadi lagu favorit-mu. Masih menjadi lagu yang ketika saya putar, terlihat samar tentangmu.
Sedari dulu kamu selalu berkata, "Ka, cari seseorang yang nyata, yang bisa kamu genggam secara nyata."
Sekarang, saya sudah menemukan sosok tersebut. Sosok yang mampu membuat saya merasa nyaman, sosok yang selama ini saya cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAGRAF CINTA [Untuk Dia]
RandomNIAT PLAGIAT? MAU DI RUQYAH? SANA JAUH-JAUH. Ini bukan lah sebuah cerita. Ini sebuah alur tanpa outline, tanpa premis dan tanpa tokoh yang jelas, yang tak ingin saya berikan sebuah visual berbentuk foto. Karena dia melekat di otak saya. Bilang saja...