Halo, apa kabar?
Sebenarnya kita sudah usai. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf sekaligus terimakasih dari saya yang tak sempat tersampaikan secara langsung. Lalu sebagai paragraf terakhir yang menceritakan tentang kamu.
Tak ada yang salah dari perpisahan ini. Bukan salah dia yang kini menggenggam saya, bukan salah kamu yang pernah hadir, mungkin salah saya.
Sebenarnya dahulu tak ada yang aneh tentang perasaan saya kepadamu. Namun sejak dia hadir, dia terlalu menyita perhatian saya. Mungkin karena satu frekuensi dan kerecehan.
Saya tak pernah mencari dirimu dalam diri dia.
Jelas dia berbeda dengan dirimu. Bukan berbeda dalam arti yang buruk. Sifat kalian berbeda. Cara kalian mengekspresikan sesuatu berbeda.
Kamu mungkin akan hilang dari hati saya. Tapi untuk kenangan yang terlalu banyak, saya rasa tak akan hilang.
Saya ingin berpesan, jangan terlalu malam jika tidur. Buruan move on nya, cari perempuan yang lebih baik dari saya. Yang siap menemanimu setiap saat. Yang bisa menjadi payung bagimu.
Terimakasih atas salam perpisahannya. Saya sedang mencoba memanggil namamu sewajarnya. Kembali seperti awal. Tak saling menyapa.
Akhir kata.
Maaf sekali saya telah menyakitimu.
Terimakasih banyak pernah hadir dalam hidup saya.
Kylie Azella
a. k. a Lie
Lautan Rindu, 09 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAGRAF CINTA [Untuk Dia]
RandomNIAT PLAGIAT? MAU DI RUQYAH? SANA JAUH-JAUH. Ini bukan lah sebuah cerita. Ini sebuah alur tanpa outline, tanpa premis dan tanpa tokoh yang jelas, yang tak ingin saya berikan sebuah visual berbentuk foto. Karena dia melekat di otak saya. Bilang saja...