All human always ask me, bahkan mereka bertanya berkali-kali seperti tidak ada bosannya.
“Lo beneran suka dia? Masa sih? Paling bercanda kayak sama yang sebelum-sebelumnya,” ujar mereka.
I'm so lazy to answer the question.
Ini kenapa kesannya saya jahat, bercanda soal perasaan, jadi merasa berdosa.
But, the situation is different. Yang biasa saya jadikan bercanda ketika saya dan lawan saya memang nothing special.
For you, i'm seriously and you special for me.
Saya sudah lelah terus-menerus berkata, “Gue suka lo.”
Ah iya, jadi ingat. Waktu itu saya bertanya, “Lo ada niatan suka sama gue gak?”
Jantung saya sudah gak bisa di kontrol, takut sakit hati lagi. Lalu kamu menjawab, “Ada.”
Akhirnya saya gak sakit hati, sedikit merasa lega. Lantas saya bertanya, “Kalau gue deketin risih gak?”
“Gak, tapi gue saranin stok sabar yang banyak.”
“Beli bisa gak, ya? Di online shop ada yang jual. 500 perak dapet 5,” tutur saya yang sedang berusaha memancing jiwa-jiwa receh yang mungkin saja ada dalam dirimu.
“Bukannya 1000 dapet 5?” Saya hampir terjungkal saat melihat pesanmu.
“Anjir gue ikutan ngereceh, lo sih,” ujarmu.
Haduh, tolong.
Pipi saya makin memanas, seperti sedang memakan seblak level 10. Ini kenapa you so sweet for me? Atau memang saya saja yang baper gak ke tolong?
Parah, kamu itu candu bagi saya.
Ada seseorang yang percaya bahwa saya suka kamu, dia berkata, “Karena lo selalu sebut nama dia.”
Bukan, tapi ada benarnya. Namamu gak pernah luput dari ingatan saya. Perbincangan kita, atau bahkan sekedar berapa kali kamu lihat postingan saya.
Hal-hal kecil yang anehnya mampu membuat saya tersipu.
Kylie Azella
a. k. a Lie
Lautan Rindu, 19 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAGRAF CINTA [Untuk Dia]
RandomNIAT PLAGIAT? MAU DI RUQYAH? SANA JAUH-JAUH. Ini bukan lah sebuah cerita. Ini sebuah alur tanpa outline, tanpa premis dan tanpa tokoh yang jelas, yang tak ingin saya berikan sebuah visual berbentuk foto. Karena dia melekat di otak saya. Bilang saja...