Saya ingat ucapan sepupu saya beberapa hari lalu ditelepon. "Lo tau kenapa Tuhan gak pernah dengan mudah menghadirkan seseorang yang tepat bagi kita?"
Dia menjeda perkataannya sebentar lalu kembali berkata, "Karena setiap orang yang hadir itu bagaikan satu potong puzzle yang kalau gak ada, kita gak akan pernah bisa tau gimana akhir dari puzzle nya."
Saya tertawa sebentar. "Sok bijak banget mas nya."
"Ada satu hal lagi yang mau gue sampaikan sebelum lo tidur," ujar dia.
"Apa? Mau bilang selamat malam semoga gue bisa mimpiin Song Kang?" tanya saya sambil merebahkan tubuh pada kasur.
"Stop it, Fa. Song Kang lo itu bahkan gak tau kalau lo bernapas. Okay skip, back to topic, Fa," tukas nya.
Sekilas saya mendengar helaan napas kasar diseberang sana.
"Jangan pernah buka lembarannya, Fa. Se overthinking apapun lo, jangan pernah. Lo tau kenapa? Karena lo yang akan sakit, mungkin dia juga akan sakit. Jangan pernah cari tau apa yang belum saat nya lo tau tentang dia. Gue tau kebahagian ini terasa fana buat lo. But, it's okay, Fa. Trust me, everything will be okay."
"Kalau pada akhirnya bukan dia yang menjadi takdir buat lo. Itu artinya Tuhan dengan baiknya sudah mendatangkan satu potongan puzzle buat lo."
"Kalau lo mau pergi sejenak, silahkan. Kalau lo mau istirahat sejenak, silahkan. Ingat kata Tsana, semua memang menyenangkan, tetapi semua juga ada jam pulangnya. Kita bukan Jakarta yang gak pernah tidur."
Kylie Azella
a. k. a Lie
Lautan Rindu, 01 Agustus '21
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAGRAF CINTA [Untuk Dia]
RandomNIAT PLAGIAT? MAU DI RUQYAH? SANA JAUH-JAUH. Ini bukan lah sebuah cerita. Ini sebuah alur tanpa outline, tanpa premis dan tanpa tokoh yang jelas, yang tak ingin saya berikan sebuah visual berbentuk foto. Karena dia melekat di otak saya. Bilang saja...