18

76 10 0
                                    


"udah jam segini, kenapa elena ga keliatan juga ya." tanya hanbin pada yayan.

jam pelajaran udah berganti, dan sekarang pelajarannya pak iwan.

"kemana ya tu bocah kira kira." tanya yayan balik.

"elena mana?." tanya pak iwan natap semua siswa yang lagi baris ini.

"tadi dia kena hukum sama pak juna, pak." jelas alex.

"trus dia kemana sekarang?." tanya pak iwan

"kurang tau pak."

"apa yang kamu tau nak? cari dia sekarang." suruh pak iwan.

"siap pak." kata alex dan berlalu gitu aja.

alex nyari elena di kamar mandi cewe, di dalam kelas, di perpus tapi juga ga ada.

dia tersenyum natap punggung cewe yang di cari nya. dia melihat punggung itu di taman belakang sekolah tapi alex malah mendengar suara tangisan dari cewe itu.

"len." kata alex pelan.

elena langsung cepat hapus air matanya. dan tersenyum.

"apa?." kata elena dengan suara serak.

"lo kenapa ga masuk ke kelas?." tanya alex lembut.

"gue ga bawa seragam olahraga."

"maksud gue ga itu. pak iwan nyariin lo tadi."

"ya bilang ke pak iwan gue ga bawa seragam, bentar lagi gue jalanin hukuman gue. hukuman biasa kan?."

"lo kenapa? cerita sama gue."

"gpp, bilangin sana!."

"yaudah deh, lo langsung ke kelas ya."

"iyaiya." ucap elena

alex ninggalin elena dengan berat hati. mau nanya lebih dalam, tapi elena ga mau jawab.

"pak, maaf. saya ga bawa seragam." kata elena to the point.

"kamu kemana aja? kenapa ga langsung ke kelas tadi? kan pelajarannya pak juna udah selesai?." cerocos pak iwan.

"sakit perut pak." kekeh elena.

"kalau bener kamu sakit perut, kamu istirahat aja di UKS. bapa ga mau ambil resiko kalau kamu pingsan pas jalanin hukuman bapa."

"bener pak?." heboh elena.

"iya, elena."

"alhamdulillah rezeki anak sholehah. permisi pak." kata elena dan kembali meninggalkan lapangan itu.

"enak bgt dah hidup tu orang bisa rebahan di UKS." gumam siyoo.

"iri aja kau nak." ketus shin.

didalam UKS, elena mencoba ngelupain masalah tadi dengan rebahan. tapi bayang bayang jaemin yang nampar elena selalu terlintas, hingga buat sosok ini kembali menangis.

"gue sayang sama lo ka, gue juga cinta sama lo. lo ga bisa ngerti apa sama perasaan gue? gue udah nunjukkin sejelas itu sikap gue kalau suka sama lo, tapi lo nya ga peka."

"cape gue, mulai besok gue ga nyari lo lagi gue ga bakal suka atau pun cinta lagi sama lo, jijik gue liat muka lo ka."

"cuman laki laki brengsek yang ga mau denger penjelasan perempuan."

Ketos [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang