PROLOG

165 10 0
                                    

Suara tangisannya diiringi permohonan maafnya tidak membuat wanita itu berhenti menyiksanya. Wanita itu terus memukul, menendang bahkan menamparnya.

"Hiks... hikss... Maaf mah, aku ga sengaja, hiks..." tangisnya sambil meminta maaf.

"DASAR ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG KAMU" teriak wanita paruh baya dengan wajah merah padam menandakan dirinya sedang emosi.

Wanita paruh baya tersebut menyeret tubuh seorang gadis dengan tidak manusiawi. Gadis tersebut hanya pasrah dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

Wanita tersebut mendorong tubuh gadis tersebut dengan kasar, "Aku minta maaf mah hiks..., jangan kunci aku di gudang, aku takut, hiks..., aku takut gelap mah hiks..." ucap gadis tersebut terus memohon kepada wanita tersebut.

"SAYA TIDAK PEDULI DAN JANGAN PANGGIL SAYA MAMAH" sentak wanita tersebut kemudian menutup pintu gudang dan menguncinya.

Gadis tersebut terus menggedor pintu dengan air mata yang mengalir deras di pipinya "Mah, buka, aku takut hiks hiks.."

Tubuhnya terasa sangat remuk akibat pukulan dari wanita tersebut. Apapun yang ia lakukan di mata wanita yang merupakan 'mamahnya' hanyalah kesalahan. Tubuhnya meluruh ke lantai dengan terus terisak 'Naila takut, Naila takut sendirian' batin gadis tersebut dengan menenggelamkan kepalanya di atas lutut.


Maaf jika terdapat kesalahan kata atau typo. Cerita pertama, harap dimaklumi!!

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang