(10) - Aku Salah Apa?

15 3 0
                                    

Update lagiii nihhh guys!!

Vote and comment, jangan lupa!

Happy Reading📖

"Abian, bangun udah pagi" ucap Linda seraya mengguncang pelan tubuh putranya yang masih bergulung dengan selimut.

Linda berjalan ke arah jendela kamar Abian lalu membuka gorden kamar putranya membuat cahaya matahari langsung menyapa kamar Abian tanpa perlu mengintip.

"Abian" panggil Linda.

"Hm ntar bun, 5 menit lagi, lagian ini hari Minggu" gumam Abian seraya membenarkan posisinya mencari kenyamanan untuk melanjutkan mimpinya.

Linda menarik napas dalam-dalam, "ABIANN BANGUN!! UDAH PAGI MASIH MOLOR AJA KAMU YAHH" teriak Linda lalu memukul bokong Abian membuat sang empu terlonjak kaget.

Abian terduduk lalu mengelus dadanya, "Bunda, kalo bangunin anaknya yang ganteng ini tuh yang manis dan lembut dong, jangan teriak gitu" ucap Abian tersenyum manis menatap Linda.

Linda memutar bola matanya malas, "Bunda udah bangunin kamu pake cara halus tapi kamu masih tidur, jadi bunda pake cara kasar" omel Linda

"Udah sana kamu mandi, ini udah siang, awas kalo sampe kamu tidur lagi, bunda potong uang jajan kamu" omelnya lalu keluar dari kamar Abian.

"Untung bunda gue, kalo bukan udah gue bogem juga dah" gumam Abian kesal.

Abian dengan wajah kesalnya berjalan dengan gontai menuju kamar mandi.

Selesai mandi, Abian keluar kamar untuk sarapan bersama di bawah. Saat berada di undakan tangga matanya membola melihat seseorang yang sedang berbincang dengan Linda.

"Sini Abian, Sherly daritadi nungguin kamu" ucap Linda lembut.

"Selamat pagi Abian" ucap Sherly tersenyum.

Abian berjalan menghampiri meja makan lalu duduk di sebelah Leon yang nampak tidak suka dengan kedatangan Sherly.

"Kak sono lo duduk samping uler" bisik Leon.

"Ogah banget gue" ketus Abian.

Suasana makan kali ini nampak sedikit lebih berisik karena Sherly dan Linda yang berbincang. Mirza hanya sesekali menimpali saja. Abian memaklumi hal tersebut karena memang kedua orang tuanya sudah lama mengenal Sherly dan tidak mengetahui hal yang sebenarnya.

Selesai makan, Abian langsung beranjak dari kursinya tanpa mempedulikan kehadiran Sherly.

"Mau kemana kamu bi?" tanya Mirza melihat putranya berjalan keluar.

"Markas" ujarnya singkat.

"Abian, sekalian kamu antar Sherly pulang ya" pinta Linda dengan nada lembutnya membuat Abian tidak bisa menolak.

Abian berbalik menatap Sherly datar, "Cepet" lalu melanjutkan langkahnya.

Sherly tersenyum senang, setidaknya usaha dia kali ini tidak sia-sia. Dengan sigap ia bergegas menuju Abian namun sebelumnya ia berpamitan dahulu dengan kedua orang tua Abian dan juga Leon.

"Bi, kita jalan-jalan dulu yuk" ajak Sherly saat sudah berada di atas motor Abian. Bahkan tangannya pun dengan lancang memeluk Abian.

"Gue sibuk, mau ke markas" ujarnya ketus.

Sherly menghela napas kecewa, namun ia tidak menyerah, "Kalo gitu, gue ikut lo ke markas ya? Ya?" pinta Sherly.

"Mending lo balik aja" jawab Abian

"Plis bi, gue ikut ya? Ayolah bi?" pinta Sherly lagi dengan nada memohon.

"Terserah" ujarnya singkat membuat Sherly tersenyum senang.

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang