(03) - Si Penganggu

29 6 0
                                    

Update!!

Jangan lupa vote dan comment!

Happy Reading :)

Naila berlari dengan tergesa-gesa karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Ia merutuki dirinya sendiri yang lupa memasang alarm, alhasil kini dirinya terlambat datang ke sekolah. Sesampainya di depan gerbang sekolah, pintu gerbang sudah ditutup.

"Pak bukain dong pak" ujar Naila memohon

"Waduh neng, ini udah jam berapa kok baru dateng" ujar satpam sekolahnya.

"Bukain gerbangnya dong pak" ujar Naila lagi

"Duh neng, ntar saya bisa dimarahin" ujar satpam tersebut

"Ayolah pak, sekali aja, besok saya ga akan telat lagi deh janji" ujar Naila meyakinkan satpam tersebut.

Terdengar suara helaan napas dari satpam tersebut, "Yasudah saya bukain, besok jangan telat lagi ya neng" ujar satpam tersebut seraya membukakan pintu gerbang.

Naila yang mendengar hal tersebut langsung sumringah, "Makasih pak" ujar Naila tersenyum

Baru beberapa langkah ia berlajan, tiba-tiba ada suara yang menginterupsi pergerakannya.

"Jam berapa sekarang?" tanya Bu Diah, guru BK yang dikenal killer tersebut.

Naila berbalik menatap Bu Diah kemudian menunduk, "Maaf bu saya terlambat" ujarnya.

"Kamu murid baru itu kan? Belum sebulan sekolah disini sudah terlambat" ujar Bu Diah

"Sekarang kamu lari keliling lapangan 10 kali" ujarnya membuat Naila melotot. Guru di hadapannya sudah gila, ia bahkan sebelum sampai di sekolah sudah berlari-lari, kini harus berlari lagi. Sial sekali hari ini baginya.

"Iya bu" Naila hanya pasrah kemudian berlalu pergi.

Naila terus berlari untuk menyelesaikan hukumannya, ketika sudah sampai di putaran ke sembilan, ia melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang kesusahan membawa buku. Benar saja, tidak lama kemudian, buku yang dibawanya jatuh. Naila segera berlari untuk membantunya.

"Biar aku bantu La" ujar Naila tersenyum seraya membantu mengambil buku-bukunya yang berjatuhan di lantai koridor.

Kaila terkejut karena kakaknya berada di hadapannya, "Lo ngapain sih? Ga usah sok bantu gue, pergi lo sebelum ada yang liat"

Kaila merupakan gadis yang cukup populer meskipun ia baru duduk di bangku kelas sepuluh. Ia juga dikenal sebagai putri pengusaha sukses, Dareen Narendra.

Naila menggeleng dan tetap tersenyum, "Biar aku bantu La, aku tau kamu kesusahan bawa bukunya"

"Ga, mending lo pergi, bentar lagi bel istirahat" usir Kaila

"Mau dibawa kemana bukunya?" Naila tidak mempedulikan ucapan adiknya yang terus mengusirnya.

Kaila yang jengah akhirnya menjawab "Perpus" ketusnya.

Naila mengambil alih semua buku tersebut, "Kamu balik ke kelas aja, kata kamu ga mau ketauan kan? Cepet pergi, biar aku yang anterin buku ini ke perpus" jelas Naila, sedangkan Kaila langung pergi begitu saja setelah mendengar ucapan Naila.

Setelah mengembalikan semua buku tersebut ke perpustakaan, ia berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya. Tenaganya sudah terkuras habis pagi ini. Setelah sampai di kantin, terlihat Vina melambaikan tangannya, dengan segera Naila berjalan menuju meja sahabatnya tersebut.

"Darimana aja lo hah? Daripagi ga muncul, istirahat muncul" cerocos Bella begitu Naila sudah duduk

Naila hanya menyengir kuda, "Gue telat tadi, makanya gue dihukum dulu"

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang