(02) - Tidak Terduga

34 7 0
                                    

Update!!
Banyak typo!
Jangan lupa vote dan comment!

Happy Reading Semuanya :)

Tak terasa sudah seminggu lebih Naila bersekolah di SMA Rajawali dengan identitas yang masih rapat tersembunyi. Sesekali Naila tidak sengaja berpapasan dengan Kaila, namun semuanya masih berjalan dengan baik. Naila semakin akrab dengan sahabat-sahabatnya. Kini mereka sedang makan di kantin sekolah.

"Kak Abian makin cakep ya, kak Badar sama kak Arvin juga, kalo kak Darwin makin gemesin deh" ucap Nara senyum-senyum sendiri sambil menggeser layar ponselnya.

"Biasa aja" celetuk Vina.

"Lo kan kelainan, semua cowok lo bilang biasa aja" sewot Nara

"Heh gue masih normal ya, gue kaga belok, gue masih demen laki, tapi buat mereka pengecualian" sewot Vina balik

"Ck" decak Nara

"Lo lagi ngapain sih Nar, daritadi tu mata ngeliat hp mulu" tanya Naila sambil memakan makanannya

"Liat deh Nai, tuh makin cakep kan mereka apalagi kak Abian" ucap Nara seraya menunjukkan ponselnya dan terlihatlah instagram milik sang ketua geng motor, siapalagi jika bukan Abian.

"Heh mending lo tarik ucapan lo dah sebelum nyesel, lo kaga tau aja kalo Abian ngeselin naudzubillah" sahut Bella mengelus dadanya akibat ucapan sahabatnya tersebut.

"Emang" gumam Naila yang masih terdengar samar-samar oleh Bella karena ia duduk bersebelahan.

"Lo barusan ngomong apaan Nai?" tanya Bella

"Hah, gue ga ngomong apa apaan" ujar Naila

"Udah buru diabisin makanannya, bentar lagi bel" saran Vina menengahi mereka semua

"Jam kosong juga" celetuk Bella

"Tau darimana lo?" tanya Nara

"Informan" ucap Bella sombong membuat mereka mendengus kesal.

Saat ini SMA Rajawali tidak ada kegiatan pembelajaran melainkan jam kosong dikarenakan guru-guru tengah melakukan rapat. Tentu saja hal tersebut membuat seluruh siswa senang.

Lapangan basket terlihat ramai, banyak siswa yang sedang menonton pertandingan basket, bukan pertandingan sungguhan, hanya sekedar permainan mengisi waktu luang. Banyak siswi-siswi SMA Rajawali yang memekik histeris melihat permainan lincah dari seorang lelaki tampan.

Naila dan sahabat-sahabatnya tengah berjalan menuju kelas, namun langkah mereka terhenti saat melihat kerumunan di lapangan basket.

"Ck biasa" decak Vina

"Apaan vin?" tanya Naila

"YEY, KESEMPATAN NONTON COGAN" pekik Nara

"Hah cogan?" tanya Naila

"Yuk kesana" Nara menarik tangan Naila membuatnya mau tidak mau mengikuti Nara. Sedangkan Bella dan Vina mengikuti mereka berdua dari belakang. Naila menerobos kerumunan tersebut hingga dilihatnya sosok lelaki tampan yang pernah mengenalkan dirinya kepada Naila, siapalagi jika bukan Abian.

Beberapa anggota geng Válka tengah bertanding basket bersama dengan ketua mereka. Percayalah bahwa hampir semua anggota geng Válka memiliki paras yang cukup tampan termasuk ketuanya yang memiliki paras sangat tampan di atas rata-rata. Manik mata hitam pekat milik Abian tanpa sengaja bertubrukan dengan manik mata coklat milik Naila yang membuatnya tersenyum.

"Mau kemana lo bi?" teriak Darwin melihat Abian berlari keluar lapangan.

Naila terus berjalan dengan langkah yang dipercepat menyusuri koridor sekolah. Ia merasa takut sekaligus gugup saat matanya tidak sengaja menatap Abian. Namun tak urung juga merasa malu. Ia terus berjalan tanpa mempedulikan sekitarnya. Saat sudah berada di anak tangga, tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dari belakang membuat tubuhnya membentur dinding dan tersudutkan.

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang