(16) - Sakit

6 2 0
                                    

Selamat Malam Semuanya 

Maaf banget baru bisa update ceritanya guys

Happy Reading Semuanya📖🌙





"Ian, aku udah bilang kan, jangan berantem lagi sama Asa" tegas gadis cantik dengan wajah merahnya.

Lelaki yang bernama Ian itu hanya menghela napas pelan untuk meredakan emosinya, "Aku ga akan berantem kalo dia ga nuduh aku sembarangan"

"Gue ga nuduh, buktinya jelas kalo lo laki-laki brengsek" ujar Asa dengan wajah merah padamnya.

"Gue dijebak! Dan lo asal ambil kesimpulan" tegas Ian.

"Kalian kenapa sih? Aku ga suka kalian berantem kaya gini, kita udah lama temenan, masa kalian ga bisa ngomong baik-baik" ujar gadis itu berusaha menasehati.

Asa mengusap wajahnya kasar, "Kamu bisa liat ini, apa kamu masih bisa ngomong baik-baik? Aku ga suka kamu dijadiin bahan mainan sama si brengsek ini" ujar Asa kepada gadis itu seraya menyerahkan foto yang sedari tadi merupakan akar dari pertengkaran kedua lelaki tersebut.

Tangan gadis itu gemetar melihat foto tersebut, "Kamu?" ucapnya dengan air mata yang mengalir.

"Dengerin aku oke? Percaya sama aku, kalo bukan aku yang mulai duluan, dia sengaja" ucap Ian lembut.

Gadis itu menggeleng, "Apaa?!! Aku kecewa sama kamu. Aku udah sering ingetin kamu kalo dia itu jahat" sentak gadis itu kecewa.

"Aku salah, maaf Kia"

" tapi dengerin aku dulu" ucap Ian.

Ian berusaha mendekat namun gadis itu berjalan mundur seakan menolak untuk disentuhnya. Gadis itu menangis.

"Brengsek, lo buat dia nangis" marah Asa.

Asa kembali memukuli Ian dengan brutal. Mereka saling memukul tanpa ampun hingga darah dan lebam sudah mendominasi tubuh bahkan wajah mereka.

"BERHENTIII" teriak gadis itu membuat mereka berhenti.

"Maaf" ucap Ian pelan menatap gadis itu.

"Pergi" balas gadis itu dengan suara paraunya.

"Maafin aku"

"Kalo kamu ga mau pergi biar aku yang pergi" ucap gadis itu parau namun tetap tersenyum.

"Engga, kamu ga boleh pergi" cegah Ian seraya mencekal tangan gadis itu.

"Maaf Ian, aku pergi sebentar, aku cuma butuh waktu" ucapnya lalu meninggalkan Ian yang masih terus meneriaki dirinya.

"Engga"

"Engga, aku bener-bener minta maaf"

"Engga"

"ENGGAAA KIAA"

"JANGANN PERGI"

"Kak, kamu kenapa? Ini bunda?" ucap Linda dengan raut wajah khawatirnya. Ia berusaha membangunkan putranya. Ia merasa sedih sebagai seorang ibu melihat putranya yang seperti ini.

"KIAA"

Abian terbangun dari mimpinya dengan napas memburu. Keringat sudah membanjiri pelipisnya, bahkan kaosnya sudah basah akibat keringatnya.

Mimpi yang sudah lama tidak menyapanya. Kini kembali. Mimpi buruk yang membuat Abian selalu merasa bersalah.

"Maaf, aku minta maaf" ucapnya parau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang