(09) - Mereka Tahu

15 3 0
                                    

Update update! Maaf banget slow update yaakk

Semoga kalian enjoy sama ceritanyaa😊


Happy Reading📖

Naila dan ketiga sahabatnya kini sedang berada di kelas. Mereka baru saja selesai mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan oleh guru. Kebetulan guru yang mengajar berhalangan untuk masuk jadilah berakhir dengan tugas yang banyak tiada tara.

"Udah pada kelar belom?" tanya Nara menatap ketiga sahabatnya bergantian.

"Udah kok" ucap mereka serempak.

"Yuk cus" ajak Nara dengan wajah sumringahnya.

"Kemana?" tanya Bella bingung

"Gue denger kelas sepupu lo lagi tanding basket, yuk kita liat, buruan, mau cuci mata nih gue" ucap Nara seraya bangkit dari bangkunya dan berjalan keluar kelas.

"COGAN MULU OTAK LO" teriak Bella namun tak urung mengikuti langkah sahabatnya tersebut.

"BURUAN, PASTI UDAH RAME" balas Nara dengan suara yang tak kalah keras.

Mereka sudah berada di tribun penonton. Benar kata Nara, sudah banyak siswa atau lebih tepatnya siswi yang duduk di tribun penonton. Apalagi sekarang sudah bel istirahat, sudah bisa dibayangkan bukan bagaimana histerisnya siswi SMA Rajawali melihat ketua serta anggota inti Válka bermain basket?

"GILAAA KAK ARVIN TAMBAH CAKEP AJAA ANJIR" teriak Nara heboh.

"Kemarin Abian, terus Badar, terus Darwin, sekarang Arvin, mau lo siapa sih?" tanya Vina kesal.

Nara hanya menyengir, "Siapa aja, yang penting ganteng" ucap Nara asal.

Naila memandang ke arah lapangan, tatapan tidak bisa lepas dari sosok ketua geng Válka. Sosok yang terkadang dingin namun tak urung memberi kehangatan. Naila tersenyum tipis kala mengingat hubungannya dengan Abian yang jauh lebih baik daripada di awal pertemuan. Munafik jika Naila berkata dirinya tidak tersentuh dengan perlakuan Abian yang manis kepadanya, namun dirinya juga harus mampu mengendalikan perasaannya agar tidak jatuh terlalu dalam.

Pertandingan antara XII IPS 4 yaitu kelas Abian dengan XII IPS 3 berakhir sudah dengan kemenangan yang diraih oleh XII IPS 4. Naila melihat Abian dan teman-temannya duduk di pinggir lapangan. Naila tersenyum tipis saat melihat Abian bercanda dengan teman-temannya. Tepat saat itu juga ia melihat seorang gadis berjalan menghampiri Abian.

"Liat deh tuh itu kak Sherly" ucap Nara seraya menunjuk ke arah lapangan. Naila mengikuti arah pandang Nara, karena memang gadis bernama Sherly membelakanginya, maka dari itu Naila tidak terlalu jelas melihatnya.

"Lah kak Sherly udah balik tah?" tanya Bella heran.

"Udah, belum lama ini" jelas Vina

Naila yang memang mendengar percakapan sahabatnya memilih angkat bicara, "Emang kak Sherly darimana?" tanyanya.

Bella menoleh, "Dia abis ikut pertukaran pelajar di London" jelas Bella yang diangguki oleh Naila.

"Yuk kantin, laper nih gue" ajak Naila yang memang sudah bosen disana.

"Yuk yuk gue juga laper, cape abis teriak-teriak" celetuk Nara.

Vina memutar kedua bola matanya, "Itu sih emang lo nya aja yang kurang kerjaan" ketus Vina.

"YUK MARI GUYS KE KANTIN, SANTAI AJA KITA, NTAR JUGA KITA JAMKOS" teriak Bella yang memang tidak tahu malu.

Naila pun melangkahkan kakinya diikuti ketiga sahabatnya meninggalkan tribun penonton. Tanpa Naila sadari, Abian sedari tadi menatapnya dari sisi lapangan.

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang