Waktu Mengakhiri

6 1 0
                                    


Hari ini Ryla dan teman temannya akan menghadapi Ujian Akhir di semester ganjil terakhir di kelas XII. Dan yah tidak lupa di semester genap akan disibukkan dengan ujian-ujian yang sudah menunggunya dan akan membuat Ryla menjadi anak rajin secara ajaib.

"Ta lu belajar tadi malem?" Tanya Farah yang masih fokus menyetir kendaraan roda duanya

Ryla dan Farah sedang berada diperjalanan menuju sekolah seperti biasa memakai motor kesayangan Farah. Si Embul namanya wkwkwk.

"Belajarlah emangnya elo rajin tapi kelewatan" Ucap Ryla dari jok penumpang

Ryla tipikal anak masuk ngga masuk materi yang penting Ryla membaca setidaknya bakal ada beberapa materi yang nyangkol diingatan pikir Ryla.

"Gue bukan males tapi kekurangan materi" elak Farah

"Hilih alasan" 

"Duarius gue Tataa Janetaaa" 


"Turun lo" Titah Farah

"Bentar bentar kaki gue kesemutan lagi jirr " Ryla memegangi kaki yang terasa kaku tidak bisa digerakkan

"Lo tuh saking manisnya apa begimana dah dikerumunin semut mulu" Omel Farah yang masih setia berada duduk di atas Embul

"Iya gue tuh manis banget, semut aja sampe tiap pagi ngerumunin gue" Balas Ryla tidak mau kalah

"Manis tapi kok jomblo, turun cepetan lo" Telak Farah

Seperti biasa Ryla dan Farah akan becerita ria sembari berjalan menuju kelas mereka. Ngegosip sana sini, curhat kesana kemari, sapa sana–sini, sampai adu balap masuk gerbang Sekolah pun pernah dilakukan.

"Ruang berapa lo? Gue ruang 20." Farah memperlihatkan kartu ujiannya.

"Gw ruang 12, jauh anjir dimana lo ruangannya? Ngga mau tau pokoknya lo harus tungguin gue kita kuduk pulang bareng titik ngga ada penolakan" Paksa Ryla sembari menarik tas milik Farah sehingga Farah terpaksa menghentikan langkahnya

"Berisik lo daki bekicot, gausah tarik-tarik" Hampir saja Farah membekap mulut Ryla

"Mana ada, emang bekicot punya daki?" Tanya Ryla serius kepada Farah

"Punya lah, kalo lo ga percaya tanya aja sama nenek moyangnya" Jelas Farah enteng

"Hilih" Kesal Ryla

"Tuh ruangan gue di atas" Farah menunjuk kelas paling ujung yang berada dilantai dua

"Lo tinggal nunggu didepan ruangan lo. Dongak ke atas ntar juga keliatan" Tambah Farah lagi

"Iya iya siap bossque" Jawab Ryla yang masih memperhatikan ruangan Farah yang ditunjukannya yang tanpa disadari oleh Ryla, Farah sudah pergi duluan tanpa pamit menuju ruangannya.

"Sibangsul ninggalin. sesuai sih sama namanya parah" Kesal Ryla

Ryla menuju ruang 12 yang sudah terlihat oleh mata tajamnya, Ryla terdiam berdiri mematung melihat bukan teman–temannya yang berada diruang 12. 

"Ryl" Teriak seseorang yang tak ada wujudnya

"Ryla tungguin gue, bareng" Tambahnya

Ryla tersadar akan lamunannya dan menoleh ke sumber suara yang sedari tadi memanggil-manggilnya dan munculah sesosok jin tomang yang tersenyum lebar kaya artis-artis iklan pasta gigi dan berjalan menghampiri Ryla.

"Lis ruang 12 penuh tuh kita dimana?" Tanya Ryla kepada Lisa yang baru muncul disampingnya

"Ruang 12 lah" Jawab Lisa

"Lo budek apa buta atau picek sih ruang 12 penuh sama anak-anak XII IPS 1 tuh" Tunjuk Ryla yang sedikit gemas kepada Lisa

"Oh iya hehehe, selo mbanya ngegas mulu ga denger gue tadi" Jawab Lisa cengengesan yang sedari tadi melihat jam di pergelangan tangannya

Settt (apa ya bahasanya gaenak banget wkwkwk) tiba - tiba Ryla melihat Tio didepan ruangan 13

"Itu si Tio kelas kita disitu" Heboh Ryla sembari menunjuk Ruangan bertulisan angka 13


Karena ini imajinasiku ketika SMA, aku ngga ubah banyak kok dibiarin aja biar ada perbedaan untuk ceritaku nanti.

Dua BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang