Dingin Ternyata

5 0 0
                                    


Kringgggss......!!!! Saatnya jam ke tiga dimulai. Perang pun dimulai, Ryla tak ambil pusing dan hanya pasrah memasukan semua buku yang tadi sempat Ryla baca dan berjalan keluar ruangan untuk menaruh tas diluar ruangan.

Ryla terus menundukan kepala karena rasanya otak Ryla penuh dengan rumus dan materi hingga otaknya tak sanggup menampung dan siap meledak secara mendadak.

Saat Ryla berjalan keluar ruangan matanya mangkap sepasang sepatu yang berada didepan sepatu Ryla yang membuat langkah Ryla terhenti.

Tanpa memperdulikan milik siapa sepatu tersebut dengan masih menunduk Ryla menggeser kakinya ke sebelah kanan, sepatu yang ada didepan Ryla bergeser berlawanan arah dan membuat dua sepasang sepatu tersebut bertemu kembali, begitupun sebaliknya membuat Ryla geram sekaligus penasaran siapa pemilik sepatu tersebut.

Akhirnya Ryla memutuskan untuk mendongakan kepalanya melihat siapa pemilik sepasang sepatu yang menghalangi jalannya bersiap untuk mengomel.

Lima detik kemudian Ryla hanya terdiam memandangi mata tersebut. Mata itu bertemu langsung dengan mata Ryl, mata elang milik Atha.

Ingin rasanya Ryla hilang saja detik itu juga, jantungnya berdetak melebihi batas normal sedangkan Atha hanya diam menatap balas mata milik Ryla.

Tatapannya datar, tajam, dingin dan kaku. Tidak ada interaksi diantara mereka hanya saling tatap menatap dan kemudian Atha meninggalkan Ryla menuju tempat duduknya lebih dulu tanpa mengatakan sepatah katapun. Sedangkan Ryla? Ryla masih setia berdiri kikuk didepan kelas.

"Sialan kutub utara ngga selow banget liatinnya" Gumam Ryla sembari keluar menyimpan tasnya


"Dek minjem tipeks ya..." Ryla

"Iya ka ambil aja" Riri masih fokus mengerjakan soal di samping Ryla

"Modal dong ah minjem mulu, jangan dikasih dek habis ntar" Sella yang duduk tepat di depan Ryla berbicara tanpa menolah.

"Apa sih sel nyambung terus, mati lampu kali" Balas Ryla

"Mati lampu ndasmuuu cerah cemerlang gini, kipas yang ada diatas kepala lo juga masih setia muter Ryl" Sella ketawa di ikuti adik kelas yang duduk dengan Sela dan juga Riri.

"Brisik Sell semerdeka lo aja" Jawab Ryla geram

Ryla sedang mengistirahatkan otaknya yang terasa panas, menidurkan kepalanya sebentar diatas lembar jawanan dan soal yang berserakan di atas meja mumpung pengawasnya sedang meninggalkan ruangan.

"Ryl" Panggil Dera

"Ryla pea" Masih Dera

"Hoi Ryla lu kesumpel tanduk badak bercula satu apa?" Dera sedikit meninggikan volumenya.

Dera yang notabennya Seksi Kebersihan di kelasnya itu akhirnya Ryla menoleh ke kiri.

Dera sendiri duduk tepat di depan meja Atha. Dan tak sengaja kini Ryla memperhatikan Atha yang lagi mengerjakan soal.

"Yeorobun kurang sabar apa gue? Ryla anjirr" Dera kembali memanggilnya

Ryla tersadar dari lamunannya berkat teriakan Dera. Untung ruang 13 ada di pojok gedung jadi tidak terlalu banyak yang tahu kalo ruangannya sedikit gaduh.

"Apaansih lu ngegas terus banyak bensin lo?" Ryla akhirnya bersuara.

"Ryl PG Ryl nomer 19 sampe 30" Dera Sembari menggerakan tangannya membentuk angka yang dimaksud.

"Lu nanya ga kira-kira kalo ngerampok ke bank sono" Jawab Ryla asal

"Buru ihh calon istri Guanleen dan calon pacar Jeno" Rayu Dera kemudian

"Anjirrr bisa ae lu lontong sayur akhhh jadi lapar" Balas Ryla.


Kemudian Ryla melempar asal kertas kosong yang digulung. Bukannya mendarat di tangan Dera kertas kucel tadi mendarat tepat di kepala Atha yang kala itu lagi fokus-fokusnya mengisi soal.

"Eh sorry dek ga sengaja" Ryla tersenyum kikuk.

"Boong dek diamah modus" Timpal Dera

"Bau-bau permodusan inimah" Lianpun turut ikut andil menggoda Ryla

"Salah apa dan dosaku sayang lagi fokus ngerjain soal dilempar-lempar kertas dunjrenggg" Farhan yang duduk di sebelah Atha nyanyi - nyanyi ngga jelas.

"Apaansih kalian semua brisik kerjain aja sono soal tuh, Dek jangan dengerin mereka gue serius ga sengaja" Balas Ryla

"Iya kak" Jawab Atha datar kemudian melanjutkan mengerjakan soal.

"AAAAAA ciyeeee dinotice" Lian tiba-tiba bersuara

"Jadi siapa yang bakalan baper nih?" Tanya Sella yang tiba-tiba.

"Hoy kalian semua wahai penghuni Wakanda kasian anak orang masih polos jangan digodain mulu nanti baper pengen nikah siapa yang tanggung jawab?" Akhirnya ketua kelas Ryla bersuara. Merasa terganggu karena berisik-berisik tetangga dari teman temannya.

"Akhirnya gue terselamatkan" Ucap Ryla pelan


Jangan baper mending pindah ke wakanda heuheu maapkan keabsurdanku hehhehe. Guanlen dan Jeno iyaaa Jeno NCT Dreams. Thank you.

Dua BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang