Cukup Tahu

6 1 0
                                    

"Selamat pagi. Selamat datang di Indonovember, silahkan berbelanja" Dengan senyuman yang cerah Ryla berdiri di depan pintu kelas dengan tas yang masih setia ada dipunggungnya memperagakan pelayan-pelayan Indonovember untuk menyambut teman-teman kelasnya yang satu persatu memasuki kelas.

Anak-anak kelasnya sudah hapal dengan sifat Tata A.K.A Ryla, teman sekelasnya pun tidak menyangka Ryla berubah drastis dalam waktu tiga hari setelah awal masuk Sekolah di kelas X. Awalnya saja keliatan muka polos, pendiem kesini-kesini masih polos sih tapi rasanya ingin merukiyahnya saja seketika.

"Ta!! sini deh" Teriak Lian yang sudah ada di dalam kelas dan bersemayam di kursinya yang normal sih bilang tempat duduk

"Apaan Li?" Tanya Ryla yang masih betah berdiri didepan pintu kelas

"Sini makannya zubaidahhh" Lian kembali meneriaki Ryla

"Apaan sih? Ganggu aja lo pagi–pagi" Tanya Ryla sembari ikut duduk di sebelah kursi milik Lian

"Nih liat" Lian menunjukan handphone genggamnya yang menampilkan photo seseorang

"Oh itu tau gue" Ryla dengan santai merespon apa yang Lian tunjukan

Lian ternyata menunjukan foto seorang anak laki–laki bersama perempuan yang sedang duduk bersama dengan background luar kelas dengan baju adat ala pengantin berwarna merah mungkin sedang ada acara disekolahnya. Sepasang anak manusia yang sedang tersenyum terlihat serasi, dan yah laki laki yang sedang tersenyum itu ialah mantan Ryla sendiri.

"Serius lo? Biasanya juga lo badmood kalo udah nyangkut mantan lo" Timpal Lian sedikit tidak percaya

"Berisik lo gue udah setengah mve on anjirr, didukung harusnya" Omel Ryla kesal 

Keadaan Kelas mulai ramai, jam dinding menunjukan pukul 08:23, seharusnya sekarang mereka belajar tetapi karena tanpa pamit Guru Sejarah tidak masuk maka kelas dipakai untuk kegaduhan. Kapan lagi kelas 3 mendapatkan jamkos? Jarang–jarang. Teman-teman Ryla adalah spesies langka, jadi wajarlah kalo jam kosong kelas bakalan berubah jadi tempat konser, tempat penginapan, tempat nonton, tempat selfie dan keanehan lainnya.

"Rian balikin hp gue" Teriak Ryla dari kursi bersemayamnya

Ryla sudah habis kesabaran dengan makhluk satu ini. Rian, senang sekali menjahilinya dan sekarang Rian dengan mudahnya merampah handphone miliknya. 

Zidan Khairul Rian. Makhluk yang kebanyakan bercandanya, populer dan masuk ke jajaran cogan sekolah, jelas. Kapten Basket Sekolah, sekaligus ketua eskul Basket dan jika menyangkut dengan Ryla Dwi Agnatha dengan senang hati Rian akan selalu ada, ada dalam hal membuat Ryla kesal tiba–tiba, diam tiba–tiba atau juga tertawa terbahak–bahak sampai membuat perut dan punggungnya terasa sakit.

"Hallo bro" Rian berdiri didepan pojok kelas dan berbicara dengan seseorang ditelepon genggam silver milik Ryla

"Apakabar nih? gue cuma mau bilang makasih udah mutusin Ryla, tenang gue yang akan jagain dia jadi gausah hubungin dia lagi mulai sekarang" Kemudian Rian langsung menutup telepon dan dengan santainya Rian memblokir nomer tersebut.

Sial Ryla masih menyimpan nomer mantannya. Ryla hanya bersikap dewasa menjalin pertemanan dari pada permusuhan dengan mantannya toh Ryla sudah tak berkomunikasi sejak lama. Rian yang memang pernah bertemu dan kenal dengan mantan Ryla dengan seenaknya berbicara tanpa disaring terlebih dulu.

"Apaan sih Rian? Balikin sini!" Ryla menghampiri Rian dan berusaha mengambil handphonenya dari tangan Rian.

"Ambil kalo lo nyampe" Kemudian Rian berlari keluar kelas

"Riiaaaaannnn jangan lari lo kalo berani sini anjirr" Ryla ikut berlari untuk mengejar Rian

"Kemana sih tuh bocah? kapan hidup adek aman tentram damai tuhan" Ryla terengah engah, merutuki Rian karena tak kunjung menemukannya

Ryla menyerah dan memilih duduk berteduh di bawah pohon yang ada di depan ruang Perpustakaan dan menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya dan membuat rambut sebahunya ikut berterbangan tanpa komando.

"Tata lo ngapain disitu?" Teriakan Lian yang baru saja kembali dari toilet bersama Riri berhasil membuyarkan lamunan Ryla. Kelas Ryla berada tidak jauh dengan Perpustakaan sehingga suara teriakan sedikit saja akan terdengar.

"Masuk lo, ketauan sama pak Dodo mampus tujuh turunan" Lian kembali berteriak

"Ngapain lo disitu?" Tanya Lian sesampainya mereka duduk di dalam kelas

"Tadi gue ngejar Rian dia ngambil hp gue terus nelpon mantan gue Li, kesel gue dijailin mulu" Adu Ryla kepada Lian.

"Rian tuh kuper jadi dia nyari-nyari perhatian deh sama lo Ta, mending lo sama Rian aja deh" Jelas Farah

"Ogah, gue sama dia? Bisa-bisa kena penyakit darting gue, elo aja sono" Ryla 

" Sorry sorry naega neaga neaga ppajyeo ppajyeo ppajyeo baby"

"Bangsul malah nyanyi" Ryla bertambah kesal dan memilih diam.

Lian tak bukan tak lain adalah germo oppa tidak gaess penggemar saja alias kpopers karena Lian sudah mempunyai satu orang pacar, sedangkan Ryla yap dia human yang sendiri A.K.A jomblo dan asal kalian tahu Ryla menjadi korban atas virus kpop yang Lian miliki.

Salam kpopers dan salam–salam lainnya:)

Dua BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang