Bertemu Kekasih

3 0 0
                                    

"Turun lo" Farah

"Iya bwang iya" Ryla baru saja sampai ditempat parkir sekolah dan turun dari kuda besi Farah berdiri membelakangi Farah yang masih bergelut dengan helm di depan motornya.

Tidak lama ada motor lain yang datang otomatis Ryla berpindah agar tidak menghalangi motor tersebut.

Ryla merasa tak asing dengan motor yang baru datang tersebut dan benar saja itu Atha dan juga tunggu Atha datang bersama perempuan berpakaian seragam yang sama dan berjalan melewati Ryla tanpa menyapa ataupun anggukan sopan kepada kaka tingkatnya yang berdiri tepat didepan gerbang parkiran.

"Itu pacarnya Atha, cepet jalannya" Seolah tau apa yang difikirkan sahabatnya, Farah yang menghampiri Ryla langsung menyambar dan menyadarkan lamunan Ryla.

Hari perayaan masih berlanjut musik sudah mengalun dari arah panggung, cuaca hari ini sangat mendukung acara sangat cerah, tapi tidak dengan suasana hati Ryla.

Ryla hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata, boro-boro sepatah kata hembusan nafasnya pun tidak terdengar (meninggal dong awokawok, canda ehe).

Setelah pertemuannya dengan Atha dan jangan lupakan juga pacar Atha. Sepertinya semesta sedang mempermaikan Ryla baru saja kemarin Ryla terbang karena terkagum-kagum dengan senyum milik Atha, esoknya dia dijatuhkan dengan memperlihatkan drama percintaan anak SMA yang berangkat, pulang bareng. Itu pacar apa tukang ojeg sih sebenernya, pikir Ryla.

"Langit cerah, matahari bersinar, keadaan ramai tapi ga guna buat gue, karena lo mendung Ta " Rian duduk di depan meja Ryla tiba-tiba dan menyerahkan susu kotak cokelat.

"Lebay lo" Jawab Ryla dan meminum susu yang dibawa Rian.

"Ohmyguyssss, gue kira lo kesurupan Ta" Rian bangkit mendekat duduk disebalah Ryla dan tangannya otomatis terjulur menyentuh kedua pipi Ryla menggerakannya kekanan dan kekiri, gemas.

"Bwambang lepasin" Teriak Ryla hampir saja tersedak.

"Eh iya maaf kebablasan tangannya ngga ada lampu merah sih" Rian cengangas-cengenges mengancungkan dua jarinya membentuk lambang peace.

POV Rian

Rian hanya diam saja, ketika Ryla bersandar dipunggungnya untung saja di kelas hanya ada mereka berdua dan juga Tio yang sedang fokus bermain games.

Rian tahu ada yang berbeda dari Ryla, ada hal yang mengganggu fikirannya, Rian tidak mau bertanya lebih, hanya mencoba untuk menghiburnya.

"Parah Yan"

"Masa gue bisa sealim gini cuma gara-gara cowo"

"Apa emang bener kalo gue kesurupan?"

"Lo pernah ngga ngerasain kaya gue Yan?"

"Belum juga berjuang udah kalah telak, kudu mundur ckck mundur alon-alon kaya lagu, lu tau kan lagunya Yan, tapi jangan nyanyi sekarang Yan, please." Ryla terus mengoceh tak jelas, memaikan susu kotak yang telah habis kemudian menutup mata.

Dan Rian, Rian hanya diam saja mendengarkan. Ada sedikit rasa sesak didalam hatinya setelah penuturan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Ryla.

Rian tahu betul perasaan Ryla tidak baik-baik saja tapi Ryla tidak meneteskan satupun airmata, Ryla mengalihkannya dengan tertidur, ajaib fikir Rian. Dan itulah salah satu alasan Rian menyayangi Ryla lebih dari sahabat.

:")

Dua BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang